Story Behind the Song






HATIKU PERCAYA - Edward Chen







Saudara yang sering mendengarkan lagu-lagu Rohani Kristen pasti tahu pujian Hatiku Percaya yang ditulis oleh Edward Chen. Ternyata ada sebuah kisah menarik yang melatar belakangi penulisan lagu tersebut. Berikut ceritanya : (Catatan: EC=Edward Chen. Cerita dibawah ini saya dapatkan dari Facebook Edward Chen)


28 Juni 2008, malam itu di SUN CITY Ballroom, Jakarta, saya berserta seluruh tamu undangan yang hadir menjadi saksi kebahagiaan sahabat kami Edward Chen & Agnes Prawoto dalam resepsi pernikahan mereka. Dan ternyata kebahagiaan yang terpancar malam itu di wajah kedua mempelai sarat dengan makna, sebuah makna kemenangan iman. Butuh stamina 'percaya' yang besar terhadap rencana Tuhan yang indah dalam hidup mereka, sebelum akhirnya dapat mewujudkan hari sukacita itu. Bulan demi bulan sebelumnya yang dilalui dalam pergumulan berat, penderitaan hati, tangis, kesesakan, rasanya berharga bila ujungnya adalah sukacita.
Sebuah perjuangan cinta yang nggak mudah, ternyata di tangan seorang penyembah, bisa menjadi sebuah lagu yang bukan hanya menguatkan penciptanya, tapi kelak akan memberkati banyak orang dalam pergumulan yang berbeda, pelayanan, pekerjaan ataupun rumah tangga.
Kok bisa??? Because it's not a matter of a love story, but a heart that trust God more than anything. Karena ini kisah cinta, sebaiknya dengarkan langsung penuturan saksi kuncinya....haha... maksudnya langsung dari Edward Chen yang membukakan isi hatinya, yang menjadi latar belakang penulisan lagu "HATIKU PERCAYA".
Sudah cukup lama Edward mendoakan pasangan hidup yang dari Tuhan. Sebenarnya kalo mau mencari pacar saja, banyak orang yang mengatakan terlalu mudah untuk seorang Edward Chen (selanjutnya disingkat 'EC'). Tapi sekali lagi prinsip Edward, pasangan Edward harus yang seiman dan yang mengerti Edward serta support Edward, plus... yang bisa nyanyi dan ngerti music lah... hehehe. Yang memperkenalkan EC dgn Agnes adalah Vivi (istri koko EC) yang kebetulan ke Jakarta dan bertemu Agnes di salon. Itulah pertemuan pertama kami yang biasa-biasa aja dan tidak terpikirkan ada kelanjutannya.


FALLING IN LOVE


Sekitar sebulan kemudian, EC ketemu lagi dengan Agnes di restoran dan mulai saat itu terjadi pembicaraan. Dalam hati EC ada suara yg bilang minta "nomer hpnya dong..." (karena sebelumnya EC belum pernah minta nomer hp cewek, jadi agak kikuk mintanya, hehe..) Semenjak itulah kalo EC pulang pelayanan dari luar kota atau luar negri sebisa mungkin kontak Agnes dan mengajak lunch or dinner. Waktu bergulir dan akhirnya sepertinya kami merasa ada kecocokan dari berbagai segi, hobi, music, dsb. Nah, setelah sekian bulan cukup saling kenal, maka EC berniat untuk memperkenalkan Agnes ke orang tua EC. Namun ternyata orang tua EC hanya menerima Agnes sebagai teman biasa, bukan sebagai calon menantu. Sikap ini tergambar dari respon mereka saat EC berniat untuk lebih serius dengan Agnes maka ortu selalu menolak dan merambat ke keluarga besar EC yang juga selalu tidak mau mendengar penjelasan EC.
Tapi namanya udah mulai ada cinta, yaaaah... EC tetap jalan. Pikir EC, suatu saat ortu pasti bisa ngerti. Tapi ternyata nggak semudah yang EC bayangkan, orang tua punya pandangan dan pilihan lain. Latar belakang orang tua EC yang bukan dari kota besarlah (mereka tinggal di Sumba) yang membuat mereka menolak pilihan EC. Papi mami kurang sreg dengan cewek kota besar. Mereka lebih setuju kalau EC jadian dengan orang yang udah saling kenal. Keluarga jauh ortu EC punya banyak kenangan buruk, kalo merit dengan orang kota besar tidak akan bertahan lama dan berakhir dengan perceraian. Karena berbeda pandangan, gaya hidup dan lain lain lah. Namun ec tetap berusaha menjelaskan bahwa Agnes bukan orang seperti itu, tapi tetap tidak di gubris.


YOU BROKE MY HEART...


Singkat cerita kami akhirnya putus dan itu sangat menyakitkan hati Agnes dan keluarganya. Akhirnya, beberapa bulan kemudian keluarganya pun memperkenalkan Agnes dengan pria lain. Walau saat itu sebenarnya Agnes masih tetap mencintai EC, tapi Agnes belajar melupakan EC. Demikian pun dengan EC, hari hari hanya diisi dengan kesedihan. Saat melayani di banyak tempat, ec tetap melakukannya dengan semangat untuk memberkati banyak orang walaupun saat itu ec sendiri sedang dalam pergumulan yang berat dan nggak ada orang yang tahu. Sempat EC ingin melawan ortu karena EC merasa ec sudah cukup mandiri dan diberkati Tuhan. Selama ini EC selalu taat dan hormat sama ortu dan tidak pernah mengecewakan mereka, tapi karena masalah pasangan hidup, EC sempat bertengkar dengan papi mami yg cukup keras (namanya aja ortu pasti punya gengsi dan pandangan sendiri). Waktu itu ortu saya bilang, "kalo kamu tetap jalan sama Agnes.., kami akan masukin kamu di koran, tidak mau menganggap kamu sebagai anak lagi."


AIR MATAKU MENJADI MAKANANKU


Disitulah terjadi pergolakan batin EC. EC dan Agnes tetap berdoa setiap saat dengan air mata. Tapi Tuhan tetap baik. Saya diingatkan Tuhan, "Kamu harus mengalah dulu sama orang tua dan tunggu waktu-Ku dan jangan sekali-kali melangkah tanpa berkat dari orang tua". Saat baik terjadi di depan), Tuhan tetap perhitungkan dan tidak pernah mengecewakan orang yang seperti itu. Dan memang Tuhan membela EC, saat EC dipanggil pulang ke Sumba untuk menghadiri ulang tahun kong EC, di situlah setiap hari ortu EC melihat EC selalu diam dan tidak pernah mau mengungkit masalah Agnes lagi. Malah ortu EC jadi penasaran dan menanyakan apakah EC bener-bener cinta dan sudah bulat keputusan untuk menikahi Agnes. Saya berkata, "Iya, saya mau menikahi Agnes, tapi saya mau mami dan papi tetap tulus merestui". Akhirnya Tuhan menjawab doa EC. Ortu EC menelpon Agnes dan meminta untuk Agnes dan keluarganya mau menerima EC lagi. Padahal sebenarnya ortu Agnes udah deket dengan ortu pria yang dikenalkan itu. Tapi Agnes tetap mencintai EC. Akhirnya kami bisa tunangan dan malah Tuhan kasih BONUS bagi yg sepenuhnya percaya padaNya.
Trusting God makes miracles happen !!!


PERNIKAHAN DI KANA


Ini bukan judul perikop Alkitab Perjanjian Baru, tapi benar-benar kejadian loh. Atas kasih karunia Tuhan tanggal 5 Mei 2008, kami bisa menikah di Israel CANA (the wedding church tempat Yesus membuat mujizat pertama kali air menjadi anggur). Ah... sudah dapat restu orang tua, plus menikah di Kana lagi. Wow....malah sekarang kami telah dikaruniakan anak laki laki bernama JUST'IN FAITH CHEN. HANYA DALAM IMAN... jadi bisa keluar anak itu..hehe.. Malah ortuku sekarang sangat mengasihi Agnes dan kami sungguh sungguh lebih lagi dipakai Tuhan dengan luar biasa..


AND THEY WILL LIVE HAPPILY EVER AFTER


Saudara, kita percaya kalimat di atas akan terjadi atas kehidupan keluarga orang-orang percaya. Bahagia selama-lamanya bukanlah suatu kemustahilan. Dan itu doa kita semua bagi Edward dan Agnes. Dulu rasanya hubungan mereka adalah impossible. Tapi kini mereka bukan hanya berdua, malah telah menjadi tiga dengan kehadiran anak pertama mereka Justin Faith. Dan bukan hanya mereka bertiga saja yang berbahagia, seluruh keluarga besar mereka juga turut berbahagia dan mendukung mereka. Semoga kisah kasih ini, dan bagaimana mereka mempertaruhkan iman percaya mereka kepada Tuhan, memberkati semua teman-teman yang sedang menantikan janji Tuhan di manapun berada.




******************************************************








GOD WILL MAKE A WAY
Tabrakan Maut Truk Kontainer 18 Roda Crash 






God Will Make a way adalah Lagu Rohani ciptaan dari Bapak Don Moen. Diciptakan pada 13 Mei 2003. Lagu ini tercipta begitu saja didalam benaknya Pak Don Moen, ketika menerima telpon yang sangat menyakitkan dan menguncang hatinya yang mendapatkan kabar Kematian salah satu keluarganya akibat sebuah Kecelakaan besar.


Tuhan benar-benar menggunakan untuk tujuan yang lebih besar. Tuhan benar-benar berkerja dengan cara yang tidak dapat kita lihat atau bayangkan


AWAL MULA STORY BEHIND THE SONG :


Kisah Lagu ini berawal dari Craig dan Susan dan juga bersama keempat anak mereka yang sedang menikmati jalan-jalan dari Texas ke Colorado (AS). Craig adalah seorang dokter medis, dan susan sendiri adalah adik ipar dari Don moen. Bersama-sama mereka menaiki sebuah mobil dan menikmati sebuah perjalanan menuju ke Texas - Colorado.


TABRAKAN BERSAMA TRUK KONTAINER 18 RODA CRASH :


Di saat Perjalanan Indah itu. Tanpa diduga sebuah bencana dahsyat dari Truck Raksasa Kontainer 18 Roda menabrak mobil mereka dengan sangat cepat, tiba-tiba dan Super keras, saking kerasnya tabrakan itu, sampai-sampai semua keluarga Adik ipar dari Don moen itu terlempar dari mobil.


Memang sih mereka masih selamat dari tabrakan tersebut. Namun, dalam keadaan yang luka parah, tapi tetap ada salah satu anak susan yang meninggal karena bencana tersebut. Sontak dalam keadaan yang berkecamuk tangis dan duka ini. Membuat Susan pun menangis sangat keras dan marah dengan Tuhan atas kehilangan anaknya.


DON MOEN DI TELEPON SUSAN (ADIK IPARNYA) :


Saat bencana yang menerpa ini. Don Moen pun ditelpon oleh Adik Iparnya (Susan) tentang Kematiaan anak sulung susan. Memang sih saat mendengar kabar kecelakaan tersebut. Hati Don Moen pun terguncang dan bersedih atas kematian anak dari susan ini.


Nah, Mungkin buat kamu yang juga pernah mengalami hal serupa (kematiaan salah satu keluarga). Mungkin kita ga kuat menerima Cobaan ini. Termasuk juga Susan dan Don Moen. Namun, di Balik Duka ini Justru ada berkat dan Don Moen secara Tiba-tiba terinspirasi sebuah Lagu dgn Lirik Seperti dibawah ini dan Lirik inipun berdasarkan Alkitab (Yesaya 43 : 19) :




LIRIK LAGU ROHANI CIPTAAN DON MOEN : 


(Yesaya 43 : 19)
God will make a way
Where there seems to be no way
He works in ways we cannot see
He will make a way for me
He will be my guide
Hold me closely to His side
With love and strength
For each new day
He will make a way
He will make a way


By a roadway in the wilderness
You lead me
And rivers in the desert will I see
Heaven and earth will fade
But His Word will still remain
He will do something new today


(Dia Buka Jalan Saat Tiada Jalan)
(Dengan Cara Tak terlihat)
(Dia Buka Jalan Bagiku)




TAHUKAH KAMU…?


Tahukah kamu, Lagu Ciptaan dari “Don Moen” ini Justru menjadi Kekuatan sendiri bagi Keluarga Don Moen menghadapi Bencana ini. Terlebih bagi Susan yang Kehilangan anaknya akibat Kecelakaan Tersebut. Namun susan akhirnya mengerti dan mau menerima rencanaNya. Lewat Lagu ini yg dikutib dari Yesaya 43 : 19. Susan pun sadar bahwa kematiaan putranya tidak sia-sia. Karena lewat kematian anaknya yg sudah percaya Tuhan sebelum meninggal. Membuat banyak orang justru "HIDUP" dan lebih mengenal Tuhan lewat Tragedi ini.


JADILAH LAGU “GOD WILL MAKE A WAY” GO INTERNASIONAL !!


Akibat Bencana yang menyakitkan hati ini. Justru membawa berkat terselubung dan membuktikan Tuhan tak pernah habis dalam menolong umatnya. Terbukti. Lewat Tragedi ini dan Terciptanya Lagu ini banyak jiwa yang semakin kuat dan tabah menghadapi bencana dan semakin banyak orang hidup dan mengenal Bapa lewat Lagu “God Will Make A Way”.


JAMINAN KESELAMATAN PASTI. HIDUP WALAU SUDAH MATI.. !! 


Lagu ini memberikan Kekuatan untuk tabah menghadapi segala bentuk pencobaan, bencana, patah hati, sakit hati, atau lainnya yang semuanya ada Jalan Keluarnya (Solusi) dan yang PASTI ada Jaminan Keselamatan setelah kita meninggal jika Kita sudah mengenal DIA. Ya. hanya mengakui Dia sebagai "JuRuSelamat". Kita akan Tetap Hidup KEKAL Abadi walaupun kita telah meninggal. (Cie)





****************************************






JANJIMU S'PERTI FAJAR








mail dari seorang teman…..

“JanjiMu s’perti fajar pagi hari….
yang tiada pernah terlambat bersinar….
cintaMu s’perti sungai yang mengalir….
dan kutahu betapa dalam kasihMu….. …..”

Demikian lirik dari reff lagu “JanjiMu Seperti Fajar”.
Hampir semua umat Kristen dari berbagai denominasi Gereja bisa menyanyikannya.
Saya ingat, suatu kali dalam pelayanan kunjungan ke Rumah Sakit,
kami menyanyikan lagu-lagu penghiburan dari kamar ke kamar, untuk menguatkan
dan memberi pengharapan kepada pasien-pasien yang sedang terbaring lemah di
Rumah Sakit.
Ada seorang pasien yang meminta lagu JanjiMu Seperti Fajar dinyanyikan.
Pasien ini menderita kanker stadium lanjut dan sudah sangat lemah.
Kerabat keluarga yang dikasihi mengelilinginya, dan bersama-sama kami
menyanyikan lagu ini.
Tak terasa airmata menetes. Rasa haru yang dalam begitu kuat menguasai kami,
dan kasih Bapa terasa dicurahkan atas pasien itu.
Teman-teman juga pasti mengalaminya saat menyanyikan lagu ini.
Ada kekuatan baru yang dilimpahkan ke atas setiap yang menyanyikannya.
Yang jelas…banyak orang diberkati, tapi nggak banyak yang tahu siapa penulis
lagu ini. Penasaran ???
Untuk itu, saya sengaja meminta kepada songwriter, Afen, untuk menuliskan story
behind the song. Apa yang dialaminya, sehingga lagu yang sangat powerful ini
tercipta. Original lho. From the deepest heart of songwriter “JanjiMu
Seperti Fajar”…….

Nama saya Afen Hardianto.

Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan 2 anak saya yang
perempuan 6 tahun dan yang laki-laki 4 tahun.
Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk dibangku SMA. Pada
masa kita masih pacaran hubungan kita ditentang oleh keluarga istri saya.
Tetapi kita tetap berpacaran sampai akhirnya kita mendapatkan restu untuk
menikah. Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan kepahitan dari akibat
hubungan kami yang dulunya ditentang.

Dan kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di
pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang
harmonis di tahun-tahun awal pernikahan kami.
Kemudian masuklah pihak ke tiga yang semakin memperkeruh keadaan
rumah tangga kami. Dan rumah tangga saya semakin amburadul.
Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang
kebahagiaan saya, sehingga saya membenci istri saya. Rasa cinta terhadap
istri sudah tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk. Saya
selalu menyakiti hati istri saya, walaupun istri saya tidak membalas
tetapi saya semakin menyakitinya.
Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan
keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan
berpuasa, bahkan saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa Ester
untuk saya.
Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga
kami dari keluarganya. Ia berpegang pada firman Tuhan di Amsal 21:1 :
“jika hati raja-raja ada didalam genggaman tangan Tuhan,
apalagi hati seorang Afen”

Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya
menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya
pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun
menerima mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan megharapkan akan
berujung pada perceraian. Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini
bukan akhir dari segalanya. Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya,
saya berpikir saya akan menjalani hidup saya yang baru. Tetapi pada suatu
malam pada saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang
pertama, saya tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya
itu. Waktu itu anak saya masih berusia 1,5 tahun. Hati saya hancur dan
saya menangis.
Saya berkata kepada Tuhan :
“ Tuhan apakah akhir dari hidupku akan seperti ini, saya yang
dari dulu (SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain musik tetapi apakah
rumah tanggaku akan berakhir dengan perceraian?”

Tiba-tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : “JanjiMu
Seperti Fajar”, dimana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk
saya pribadi.
Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya kekurangan
1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apa saya mempunyai lagu.
Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu JanjiMu Seperti Fajar
kepadanya.
Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi
berkat bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga.

Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya.
Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu dengan saya.
Bahkan anak ke 2 saya yang dulu saya tolak dan lahir secara
premature tanpa saya dampingi juga lahir dalam keadaan yang normal dan
sehat.
Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga baru
mengetahui bahwa pada saat keluarga saya berantakan setiap hari istri saya
menuliskan kata-kata iman di sebuah buku.

Didalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan :
Suamiku Afen pasti dikembalikan Tuhan padaku, keadaan ini adalah
baik bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku,
suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan,
suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku,
semua ini mendatangkan kebaikan bagiku karena Tuhan pembelaku ada
di pihakku.

Dan sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan
kerjakan di dalam hidupku, bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu
JanjiMu Seperti Fajar menjadi lagu terbaik Indonesian Gospel Music Award
2006, menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama, dan Tuhan
memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut.
Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati.
(from Afen Hardianto)

….wow…sungguh testimony yang mengharu biru.
Teman-teman pasti lebih dikuatkan lagi ya.
Nggak pernah menyesal ikut Yesus, karena di dalam Yesus nggak ada
tuh yang namanya dead end. Selalu ada jalan keluar. Selalu ada pengharapan
yang baru. Pengharapan yang tidak pernah sia-sia.
Kalau Afen (especially his wife) mengalami jalan keluar, kita juga
akan mengalami jalan keluar.

Because our destiny is being more than a conquerer !!!
Selamat berjuang !!






****************************************






SENTUH HATIKU.  Jason Irwanto Chang






Jason lahir pada tanggal 10 Agustus 1979. Masa kecilnya penuh dengan penderitaan, ia terlahir dari keluarga yang belum mengenal Tuhan. Proses pertobatan pria yang memiliki nama lengkap Jason Irwanto Chang ini diawali ketika ia mendengar lagu “Haleluya 12x” di sebuah retreat yang ia ikuti. Melalui lagu singkat itu ia menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Setelah mengenal Tuhan, ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan sepenuh waktu. Panggilan Tuhan dalam hidupnya sudah dimulai sejak Jason masih kuliah sambil bekerja. Jason sempat sakit 2 minggu dan selama 3 hari berturut-turut bermimpi bertemu dengan seorang petani yang sedang bekerja di ladangnya, serta menyuruhnya bekerja di situ. Ketika itu seorang temannya dating dan mengingatkan nazarnya untuk menjadi hamba Tuhan. 
Pria yang pernah bercita-cita membuka restoran ini, awalnya tidak berniat untuk menjadi penyanyi rohani. Tetapi Tuhan menunjukkan rencana-Nya. Bermula ketika ia mengikuti lomba nyanyi lagu dangdut tahun 1996 di daerah Banten. Mulai saat itu ia focus pada dunia tarik suara.
Lagu ‘Sentuh Hatiku’ yang dirilis tahun 2006 telah membuatnya dikenal orang. Apalagi setelah dinyanyikan oleh Maria Shandi dengan suara yang khas membuat lagu ini hits di tahun 2008. Sehingga mendapat anugerah penghargaan dari IGMA untuk kategori ‘Song of the Year’ dan ‘Journalist Choice Song of the Year’.  Sebelumnya, Jason tak pernah menyadari lagu ini bisa booming. Kini Jason tak hanya menjadi pemuji tapi juga pengkhotbah di ibadah kaum muda atau remaja. Meskipun sudah menjadi penyanyi dan pengkhotbah, tapi Jason tetaplah sederhana dan rendah hati. Ia tidak pernah menolak untuk diundang melayani dimanapun. 

‘Sentuh Hatiku’ Diambil Dari TrueStory

Lagu ‘Sentuh Hatiku’ mempunyai cerita yang sungguh menyentuh hati kita semua. Lagu ini merupakan refleksi hidup yang diilhami oleh kisah seorang gadis, teman sekolah Jason, yang diperkosa ayah kandungnya sendiri hingga hamil. Gadis yang tidak mau disebut identitasnya ini awalnya tidak bisa mengampuni perbuatan ayahnya, meskupun dilakukan dengan tidak sengaja, karena saat itu ayahnya dalam kondisi mabuk berat. Tetapi apa yang dilakukan ayahnya tersebut telah menghancurkan masa depannya. Gadis tersebut sempat mau bunuh diri. Bahkan karena musibah yang menimpanya itu, kemudian gadis ini menjadi gila dan dipasung dengan rantai di rumahnya selama belasan tahun lamanya. 

Jason sering dating dan mendoakan sahabatnya itu sambil sesekali menulis lirik lagu. Waktupun berlalu. Jason pun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelponnya dan ia sangat terkejut. Karena setahunya, anak perempuan itu gila dan juga dipasung. Mengapa bisa lepas bahkan menelepon? 
Akhirnya anak perempuan itupun bercerita. Suatu hari, rantai yang memebelunggu dia bertahun-tahun itu, entah karena sudah berkarat atau apa, tiba-tiba lepas. Satu hal yang langsung diingatnya saat itu adalah ingin bunuh ayahnya. Tetapi waktu dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata: “Kamu harus memaafkan papamu!”  Anak perempuan itu mengatakan tidak bisa. Ia pun terus menangis, memukul dan berteriak sampai akhirnya Tuhan Yesus memeluk dia sambil berkata : “Aku mengasihimu”.  Walaupun bergumul, akhirnya anak perempuan itupun bisa memaafkan  ayahnya. Mereka sekeluarga menangis terharu melihat apa yang telah dibuat Tuhan dalam memulihkan keluarga mereka. Apalagi hal itu terjadi sebelum ayahnya meninggal karena stroke. 

Kisah nyata ini sangat luar biasa. Betapa tidak, kasih Tuhan dapat menyentuh hatinya yang paling dalam. Kebencian diganti dengan luapan kasih Tuhan sehingga anak perempuan itu dapat mengampuni bahkan menceritakan kasih Tuhan dalam hidupnya. Ketika dia menoleh ke belakang hidupnya, hal itu tidak membuatnya pahit lagi. Awal lirik lagi ‘Sentuh Hatiku’ benar-benar merupakan kesaksian hidup seseorang yang disentuh kasih Tuhan: “Betapa kumencintai, segala yang t’lah terjadi…” apakah peristiwa kelam yang lalu membuat Saudara saat ini hidup dalam kepahitan ? Izinkan Kasih Agape Tuhan itu menjamah Saudara saat ini dan mengubah hidup Saudara sehingga menjadi baru. 


SENTUH HATIKU

Betapa kumencintai
Segala yang t'lah terjadi
Tak pernah sendiri jalani hidup ini
Selalu menyertai

Betapa kumenyadari
Di dalam hidupku ini
Kau slalu memberi rancangan terbaik 
Oleh karena kasih

reff :
Bapa, sentuh hatiku, ubah hidupku
Menjadi yang baru
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa, ajarku mengerti sebuah kasih
Yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Yang tiada pernah berhenti






******************************************************




S’MUA BAIK




“Dari semula, t’lah Kau tetapkan..
hidupku dalam tanganMu, dalam rencanaMu Tuhan..
Rencana indah t’lah Kau siapkan..
bagi masa depanku yang penuh harapan…”

“S’mua baik…..s’mua baik…
apa yang t’lah Kau perbuat di dalam hidupku..
S’mua baik….sungguh teramat baik..
Kau jadikan hidupku berarti”

Sebagai seorang songwriter lagu Kristiani, saya memberi nilai sangat tinggi untuk lagu ini. Bagi saya pribadi, lagu “Semua Baik” ini levelnya sama dengan lagu “Amazing Grace” (John Newton), “Still” (Reuben Morgan/Hillsong), lagu yang so simple tapi membawa kepada dimensi hubungan yang sangat teramat dekat dengan Tuhan. Bagi saya lagu “Semua Baik” adalah lagu yang tak akan lekang oleh waktu. Dengan kata lain lagu yang tidak mengenal season. Generasi demi generasi akan mengucap syukur kepada Tuhan melalui lagu ini. Sing that God is good all the time.
Apakah dalam hidup ini jarum jam sedang berada di angka 12 (di atas), atau sedang berada di angka 6 (di bawah), GOD IS GOOD. Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam hidup kita.
Kuasa pengucapan syukur melalui lagu ini sangat luar biasa.
Adalah mudah mengatakan ‘semua baik’ saat semua keadaan kita baik, tapi bagaimana saat mengalami yang tidak baik? Pasti tidak mudah mengatakannya. Tapi justru di saat itulah kekuatan yang dari Allah tercurah, memberi kita kemampuan untuk menjalani hidup ini, dan kelak, waktulah yang akan membuktikan bahwa ‘benar…benar…Ia merancangkan damai sejahtera atas kita’.

Teman sepelayanan saya mengalaminya.
Bermula dari kesuksesan yang luar biasa dalam bisnis fashion retailnya. Toko-toko fashion lain di sekitarnya saat itu sangat iri melihat kesuksesan teman saya, sehingga banyak yang datang ke tokonya, pura-pura menjadi pembeli, hanya untuk melihat ‘apa sih rahasianya, kok lebih rame dari yang lain ?’. Tapi kemudian, segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan. Dagangannya mulai seret pembeli, begitu drastis terjadinya, sehingga teman saya ini benar-benar tidak siap menghadapinya. Singkat cerita tokonya pun harus ditutup, dan menyisakan begitu banyak hutang, dan stock yang menumpuk dan tidak tahu harus dijual kemana. Segala upaya dicoba, memberi discount, sale besar-besaran, dan berusaha menjual ke daerah-daerah lain, tapi tetap saja gagal. Dalam kegalauan hati, teman saya mencari Tuhan, tersungkur dalam doa-doanya.

Mengapa Tuhan? Mengapa Tuhan?
Teman saya bersaksi, tiba-tiba dalam kedukaannya ia digerakkan untuk menyanyikan “s’mua baik, smua baik apa yang t’lah Kau perbuat di dalam hidupku…”.
Airmata mengalir deras dan ia berserah kepada Tuhan, bahkan mengucap syukur atas segala yang tidak enak yang dialaminya. Tahun demi tahun yang berat berlalu, dan sekarang sebagai sahabatnya saya mau bersaksi kepada teman-teman. Tuhan tidak pernah meninggalkannya, dan Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan kepadanya. Sekarang teman saya beralih profesi menjadi seorang desainer interior yang lagi sibuk menerima job order. Teman saya ini sampai kewalahan mengerjakan dan menerima berkat dari Tuhan. Semua baik, semua baik.
Siapa di balik penciptaan lagu ini? Siapa orang yang luar biasa yang menciptakan lagu ini?
Lagu “Semua Baik” diciptakan oleh Budi Haryanto dan Tommy ‘One Way’ Widodo. Nama yang terakhir mungkin teman-teman familiar yah, karena Tommy adalah personel dari group band Kristen terkenal ‘One Way’. Tapi siapakah Budi Haryanto?
Budi sudah pulang ke Rumah Bapa, sehingga saya menggalinya dari co-partnernya, Tommy, dan juga dari istri Alm. Budi, yaitu Yani. Tulisan ini tidak menyertakan foto Tommy, karena Tommy lebih menonjolkan sisi Budi dalam penciptaan lagu ini. (Yang penasaran bisa lihat wajah Tommy di album One Way).
Tommy menuturkan :
“Kisah dibalik terciptanya lagu ini terjadi sekitar 18 tahun yang lalu. Bermula dari persahabatan saya dan Budi. Waktu itu kita sama-sama belajar musik di gereja dan mulai belajar melayani.
Budi adalah anak pertama dari 5 bersaudara dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Hobinya main gitar dan bikin lagu. Dia seorang yang rajin dan setia melayani dimana saja, mulai dari komsel, persekutuan doa, sekolah minggu sampai acara-acara kebaktian, dia selalu pergi melayani ditemani sepedanya.

Suatu hari Budi datang ke rumah membawa bagian chorus (refrain) lagu “Semua Baik” dan minta saya untuk membuat bagian verse (bait) nya. Akhirnya terciptalah lagu “Semua Baik” secara lengkap dalam waktu singkat karena inspirasi dariNya. Singkat cerita saya dan Budi berpisah karena saya harus sekolah ke luar kota. Beberapa waktu kemudian saya mendengar Budi sakit komplikasi dan kemudian meninggal dunia.
Budi meninggalkan istri dan seorang anak yang tuna rungu. Dia tidak meninggalkan warisan apa-apa (kekayaan) buat mereka.
Lagu “Semua Baik” direkam untuk yang pertama kali beberapa tahun kemudian, dalam album anak-anak bernama Revi, dan mulai dinyanyikan di banyak gereja. Sejak kematian Budi, lagu itu mengajar saya untuk selalu melihat kebaikan Tuhan.
Budi dengan hidupnya yang sederhana dan penuh pergumulan, bahkan meskipun anaknya tuna rungu, dia bisa berkata lewat lagu ini bahwa semua yang Tuhan perbuat dalam hidupnya sangat baik.
Saya berdoa melalui lagu ini kita semua bisa selalu melihat kebaikan Tuhan apapun yang terjadi dalam hidup kita. Amin. (Tommy)

From the deepest heart of Budi’s wife :

Saya Yani, istri dari Alm.Budi Haryanto serta ibu dari Michael Ronaldo Setiabudi yang sekarang ini bersekolah di SLB-B Cimahi Bandung .
Didalam setiap langkah-langkah hidup kami, Tuhan Yesus selalu hadir memimpin jalan hidup kami ini. Dengan kasih-Nya Tuhan membimbing kami dalam kebenaran untuk masuk dalam rencana serta kehendak Tuhan, kami mrnyadari betapa kebaikan Tuhan Yesus itu tidak bisa dikatakan juga dihitung karena terlalu banyaknya tapi bisa dirasakan.  Segala yang Tuhan sudah buat adalah baik adanya,
karena itu kami bersyukur atas karya Tuhan Yesus yang membuat segala sesuatunya indah pada waktunya, serta baik adanya. Segala yang kami alami Tuhan Yesus itu sangat-sangat baik untuk menjadikan kami semakin dekat dengan Bapa.
Saya dan anak saya mengucapkan syukur, berterima kasih buat segala kebaikan serta pemeliharaan Tuhan Yesus atas hidup kami hingga saat ini. Waktu ini juga kami berterima kasih buat teman-teman yang sudah menolong baik dalam doa maupun sekolah anak kami, juga tak lupa kepada papi Daniel Alexander, Tommy Widodo yang sangat baik bagi kami serta
Kel. Bp. Adi Mulyanto dimana sekarang ini kami tinggal bersama-sama.
Tuhan Yesus memberkati. (Yani)

Menurut Yani, Budi pulang ke rumah Bapa tanggal 12 April 2000, karena penyakit jantung. Sebelumnya, pada saat penyakit Budi semakin parah, Budi dan Yani harus berpisah karena keadaan. Budi menjalani terapi di Temanggung, dan Yani bekerja di Solo untuk membiayai keluarganya. Dua minggu sebelum meninggal, dalam pertemuan terakhir mereka, Budi yang sudah sangat kurus, hanya kulit yang membalut tulang, berpesan kepada Yani untuk tetap melayani Tuhan dengan setia. Satu kalimat Budi yang sangat diingat dan dipegang Yani adalah “kalaupun saya dipanggil Tuhan, Tuhan akan pelihara hidup kamu dan Michael”.
Michael masih berumur 4 tahun ketika papanya dipanggil Tuhan, dan 6 tahun kemudian, di tahun 2006, lagu “Semua Baik” sangat booming, dan memberkati banyak umat Tuhan dari berbagai denominasi. Yani juga merasakan berkat secara finansial dalam bentuk royalti, karena lagu ini banyak sekali direkam dalam berbagai album rohani.

Seperti kata Tommy, Budi pergi tidak meninggalkan warisan kekayaan. Tapi masih ada satu warisan, yaitu sebuah lagu yang kelak menjadi berkat tidak hanya bagi Yani & Michael, tapi bagi banyak orang percaya, bahkan orang-orang yang tidak pernah dilihat oleh Budi.

Seperti apa yang Budi janjikan pada Yani pada saat-saat terakhirnya, Tuhan menggenapi, bahwa Ia memelihara hidup Yani dan Michael. Sampai saat ini Yani tetap percaya bahwa Tuhan itu baik, tetap mengatakan semua baik di dalam Tuhan, dan semua indah pada waktuNya.

Budi tidak sempat mendengarkan lagu ini direkam saat ia masih ada di muka bumi ini, tapi lagu ini bergerak cepat melangkah memberkati umat Tuhan, bahkan lebih dari yang Budi perkirakan. Lagu ini tidak hanya dapat dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, juga telah ditranslate ke bahasa Jepang, dan Inggris.

Zenbu ii

Hajime kara mou keshiteita
watashi no inochi kami no tenohirani
utsukushii keikaku
watashi no mirai hontou akarui

reff :
zenbu ii
zenbu ii
nandemo sarareru yo
inochi no naka
zenbu ii
totemo ii
inochi ni imi ga aru yo

All Is Good

You have planned all things
from the beginning
for all you’have prepared for me
my life is in your hands oh Lord

i trust that your plans
are purposed for my good
for all future full of hope
and for abundant life

reff :
all is good, all is good
everything that you have done
in my life
all is good,truly good
i have meaning in my life
because of You








**********************************************************************

3 comments:

  1. Semua kesaksian yang sangat memberkati saya. God bless.

    ReplyDelete
  2. Smua kesaksian mnambah kedalaman pengertian akan lagu yang dinyanyikan dan smakin suka kr ada berbagai versi jg, thanx a lot

    ReplyDelete
  3. ada yg tau cerita dari lagu betapa hatiku berterima kasih Yesus..sy dl pernah dgr dr kothbah..tp koq ga ad cari di inet..trims

    ReplyDelete