HumOr


Doa Awal Tahun Baru


Meskipun Tahun Baru telah lewat beberapa hari, pada suatu malam seorang wanita datang dan berdoa:

"Tuhan, pada tahun ini, saya memohon untuk dapat memiliki rekening bank yang gemuk dan badan yang kurus. Mohon kiranya pada tahun ini jangan mencampuradukkan permohonan ini, jangan seperti apa yang terjadi padaku tahun kemarin..."






Murah Hari dalam Persembahan

Di sebuah gereja seorang pemuda sedang mengikuti ibadah. Ketika kotak kolekte lewat di hadapannya ia pun merogoh sakunya, membuka dompet dan mengeluarkan uang Rp.1.000 untuk dimasukkan ke kotak kolekte.

Tiba-tiba seorang bapak dibelakangnya menyodorkan uang Rp. 100 ribu kepadanya. Ia pun memasukkan uang itu ke kotak kolekte dengàn kagum pada Bapak yang murah hati itu. Setelah kotak kolekte berlalu, si Bapak menepuk pundaknya dan berkata,

"Itu tadi jatuh dari kantongmu..."






Pendeta Liburan

Dua orang pendeta memutuskan untuk pergi liburan ke Bali dan mereka bertekad untuk membuat satu liburan yang sesungguhnya dengan tidak mengenakan apa-apa yang akan mengidentifikasi mereka sebagai pendeta. Begitu pesawat mendarat, mereka menuju sebuah toko dan membeli beberapa celana pendek, kaos, sandal, kacamata hitam.

Keesokan harinya mereka pergi ke pantai mengenakan pakaian "turis" mereka. Mereka duduk di kursi pantai, menikmati minuman, sinar matahari dan pemandangan ketika ada gadis cantik datang berjalan lurus menuju mereka. Gadis itu melewati mereka ia tersenyum dan berkata, "Pagi Bapa..."

Mereka berdua terpana. Bagaimana di dunia dia tahu bahwa mereka adalah pendeta?

Jadi hari berikutnya, mereka kembali ke toko membeli pakaian lain dan dalam pakaian baru mereka, mereka duduk di kursi mereka untuk menikmati sinar matahari.

Setelah beberapa saat, si gadis cantik yang sama, meluangkan waktunya, datang berjalan ke arah mereka. Lagi-lagi ia mengangguk pada setiap dari mereka, dan berkata "Pagi Bapa..." dan mulai berjalan pergi.

Salah satu imam tidak tahan lagi dan berkata, "Tunggu sebentar, nona muda."

"Ya, Bapa?"

"Kami adalah pendeta dan bangga akan hal itu, tapi aku harus tahu, bagaimana di dunia ini Anda tahu kami adalah pendeta, dengan pakaian seperti ini?"

Dia menjawab, "Bapa, ini aku, Suster Kathleen..."







Pemungut Pajak Masuk Surga

Dua orang pemungut pajak penghasilan meninggal dan tiba di gerbang Surga.

Di depan mereka ada dua pendeta, namun St Petrus memberi isyarat agar mereka ke samping dan menyuruh kedua pemungut pajak tadi langsung masuk surga sekaligus.

"Mengapa mereka di depan kita?" para pemimpin agama terkejut bertanya. "Bukankah kita melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk menyebarkan firman yang baik?"

"Ya," kata St. Petrus, "tapi dua pemungut pajak tadi telah menakuti lebih banyak orang daripada yang pernah Anda lakukan!"





Jadilah Seperti Yesus

Melihat kedua anaknya berebut potongan pizza terakhir ibu berkata, "Kalian harus bertindak seperti Yesus, jika Dia ada di sini Ia akan memberikan saudaranya potongan terakhir itu."

Sang kakak menatap adiknya yang lebih muda dan berkata, "Marty, jadilah seperti Yesus..."






Tidak Mau Menghujat Setan

Seorang Pendeta sedang mempersiapkan orang yang hampir meninggal. Berbisik tegas, Pendeta itu berkata, "Hujatlah setan! Biarkan dia tahu bahwa menurut Anda dia jahat!" Orang sekarat itu tidak mengatakan apa-apa.

Pendeta itu mengulangi perintahnya. Orang sekarat itu masih diam saja. Pendeta itu bertanya, "Mengapa kamu menolak untuk mencela iblis dan yang jahat?"

Orang sekarat berkata, "Sampai aku tahu ke mana aku menuju, Saya tidak berpikir untuk menghujat siapa pun."







Harus Jujur dalam Membayar Pajak Penghasilan Pribadi

Beberapa minggu setelah mendengar khotbah di Mazmur 51:2-4 (mengetahui rahasia tersembunyi saya) dan Mazmur 52:3-4 (kebohongan dan tipuan), seorang pria menulis surat berikut ke Kantor Pajak:

"Saya tidak bisa tidur, mengetahui bahwa saya telah memanipulasi jumlah pajak penghasilan pribadi yang harus saya bayar. Saya melaporkan penghasilan kena pajak saya lebih kecil dari seharusnya, dan dalam surat ini saya melampirkannya satu lembar cek sebesar 1 juta rupiah. Jika saya masih tidak bisa tidur, saya akan mengirimkan sisanya..."







Belajar Matematika di Sekolah Katholik

Seorang ibu dan ayah dari keluarga atheis khawatir anak mereka tidak ingin belajar matematika di sekolah, jadi mereka memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah Katholik.

Setelah hari pertama sekolah, anak mereka pulang sambil berlari ke rumah, langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintu. Ibu dan ayahnya sedikit khawatir tentang hal ini dan pergi ke kamarnya untuk melihat apakah dia baik-baik saja. Mereka menemukan dia duduk di mejanya mengerjakan pekerjaan rumahnya. Anak itu terus melakukan hal itu sepanjang tahun. Pada akhir tahun anak membawa pulang rapor dan memberikan kepada ayah dan ibunya. Melihat hal itu mereka lihat nilai matematikanya A+.

Ayah dan ibu sangat senang dan bertanya, "Apa yang membuatmu berubah pikiran tentang belajar matematika?"

Anak itu memandang ibu dan ayah dan berkata, "Yah, pada hari pertama ketika aku masuk ke kelas, aku melihat 'Seorang Pria' dipaku pada tanda plus di dinding dekat meja guru dan akhirnya aku pikirkan apa yang akan mereka lakukan jika aku sampai gagal."







Tuhan Memiliki Kontrol Atas Semuanya

Beberapa tahun yang lalu di sebuah desa terpencil ada tinggal seorang pemuda yang menolak untuk percaya bahwa Tuhan memiliki kontrol total atas semuanya.

Suatu hari dia mengatakan pada ibunya bahwa Tuhan tidak dapat membuat ia makan makanan jika ia tidak mau makan selama sehari. Untuk membuktikan ini, dia memutuskan untuk tidak mau makan dan melihat apakah Tuhan bisa membuat dia makan. Ibunya mencoba yang terbaik agar anaknya mau makan. Terganggunya permohonan ibunya, ia berlari agak jauh dan memutuskan untuk memanjat pohon untuk melarikan diri. Ibu itu meninggalkan makanan untuk anaknya di bawah pohon dan berpikir bahwa anaknya mungkin akhirnya menyerah dan ingin makan.

Saat malam tiba, sekelompok perampok melewati pohon itu. Mereka melihat ada makanan lezat di bawah pohon. Mereka saling memandang dengan takjub dan berpikir bahwa seseorang ingin menjebak mereka.

"Mungkinkah bahwa aparat penegak hukum berusaha meracuni kita dengan makanan yang lezat?" kata salah satu perampok.

"Mungkin saja!" kata. Yang lain. "Mari kita lihat!" kata mereka sambil melihat sekeliling untuk melihat apakah ada orang di dekatnya.

Tiba-tiba salah satu dari mereka melihat orang muda tadi duduk di atas pohon. Para perampok punya ide. Mereka menariknya ke bawah dan menyuruhnya untuk makan makanan untuk melihat apakah makanan itu beracun.

Anak muda itu menolak untuk makan karena dia masih di bawah sumpah. Karena perampok mengetahui alasannya, mereka menjadi curiga dan mulai memukuli orang muda itu untuk makan. Pemuda akhirnya menyerah dan mulai makan. Melihat bahwa makanan itu tidak beracun, para perampok meninggalkannya dan pergi.

Pemuda itu akhirnya harus mengakui bahwa Tuhan memiliki kontrol total atas semuanya!









Telat ke Surga Gara-Gara Diet Rendah Lemak

Pasangan tua meinggal dalam kecelakaan dan menemukan diri mereka dalam tur ke surga oleh Santo Petrus. "Ini kondominium di pinggir laut untuk Anda, di sana ada lapangan tenis, kolam renang, dan dua lapangan golf. Jika Anda memerlukan makanan, tinggal berhenti di salah satu dari banyak bar di seluruh daerah ini..."

Tahun "Lihatlah, Gloria," desis orang tua ketika Santo Petrus berjalan pergi, "kita seharusnya sudah bisa berada di sini sepuluh lalu, jika kamu tidak perlu mendengar dan peduli tentang semua yang bodoh tentang oat meal, gandum sehat, dan diet rendah lemak!"






Khotbah Tentang Judi dan Minuman Keras

Dengan semangat berkhotbah tentang jeleknya kebiasaan berjudi dan minum-minuman keras. Dengan tegas ia katakan,

"Jika aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk membeli semua minuman keras di dunia ini, aku akan mengumpulkannya, mengisinya ke dalam truk-truk dan membuangnya ke sungai terdekat."

Dan kemudian song leader memimpin jemaat menyanyikan pujian "Ku datang ke sungaiMu Tuhan"






Menikah di Surga

Sepasang calon pengantin mengemudi ke Gereja untuk menikah. Di jalan mereka mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Ketika mereka sampai di Surga, mereka bertemu St.Peter di gerbang dan bertanya apakah dia bisa mengatur agar mereka bisa menikah di Sorga. St. Peter mengatakan bahwa dia akan mengusahakan agar bisa membuat pernikahan yang terbaik untuk mereka.

Tiga bulan berlalu, dan mereka menanyakan St. Peter mengenai rencana pernikahan,

Dia berkata, "Saya masih mengerjakannya, tunggu dulu..."

Dua tahun kemudian, masih belum terjadi pernikahan. St. Peter sekali lagi mengatakan bahwa dia sedang mengusahakan hal tersebut.

Akhirnya setelah 20 tahun berlalu, St. Petrus membawa seorang Pendeta dan mengatakan bahwa mereka bisa menikah.

Pasangan tersebut menikah dan bahagia untuk beberapa waktu. Namun, setelah beberapa bulan menikah, mereka bertemu lagi St. Peter untuk bisa bercerai.

"Bisakah Anda membantu kami agar kami bisa bercerai?"

"Kalian bercanda ya? Saya memerlukan waktu 20 tahun untuk mencari pendeta yang masuk ke sini. Sekarang bagaimana cara saya mencarikan pengacara?"







Yang Bohong Dapat Anjing

Seorang pendeta mendatangi sekumpulan anak-anak kecil yang duduk melingkari seekor anjing lucu. Kemudian si pendeta bertanya pada salah seorang anak:

Pendeta : "Sedang apa kalian?!"

Anak : "Memperhatikan anjing ini."

Pendeta : "Terus... akan kalian apakan anjingnya?!!"

Anak : "Kami sedang memperebutkannya."

Pendeta : "Caranya?"

Anak : "Siapa yang paling pintar berbohong... dialah pemenang."

Pendeta : "Aneh! Dulu... waktu kecil saya tidak pernah berbohong..."

Anak : "Emmm... serahkan anjing itu pada pendeta!!"







Seandainya Adam dan Hawa dari China

Setelah mengikuti pelajaran mendalami Alkitab, seorang China tua berkata kepada seorang Pastor: "Pastor, sungguh disayangkan yah, kalau saja Adam dan Hawa itu orang China, pastilah kita tetap di surga saat ini."

Pastor: "Mengapa bapak berpikir seperti itu?"

"Oh tentu, karena orang China tidak suka makan Apel, biasanya buat sembahyang, tetapi mereka doyan sekali makan daging ular."






Pakaian Adam dan Hawa

Seorang ayah dan anaknya yang masih kecil berkunjung ke perpustakaan negara. Ketika ayahnya sibuk melihat katalog, si anak mencari kesibukan dengan membuka-buka kitab suci yang sudah tua.

Tiba-tiba sehelai daun yang sudah kering jatuh dari buku tersebut. Anak itu memungut daun tersebut lalu berlari memberitahukan ayahnya.

"Yah... yah... aku menemukan sesuatu di Kitab Suci?" teriak anak itu.

"Apa yang kamu temukan itu Nak?" tanya si ayah kalem

"Kurasa ini pakaian Adam dan Hawa waktu dulu..." jawab si anak.






Apakah Orang Kristen Itu

Kevin seorang anak kecil berumur lima tahun sedang duduk di samping ibunya, pada saat Pak Pendeta sedang berkhotbah : "Apakah orang Kristen itu?" dengan berapi-api.

Setiap kali dia melemparkan pertanyaan yang sekaligus menjadi judul khotbahnya itu, dia menggebrak mimbar.

"Mama," bisik anak kecil itu ketakutan.

Kevin : "Mama tahu apakah orang Kristen itu?"

"Tahu," jawab Ibunya singkat.

Ibu : "Ssst, kau diam saja dan tenang."

Berkali-kali Pak Pendeta mengulang pertanyaannya lalu menyudahi khotbahnya dengan menggelegar : "Apakah orang Kristen itu?"

Lalu untuk terakhir kali di pukulnya mimbar sekeras-kerasnya.

Kevin melompat dari bangkunya dan berteriak : "Mama, mama, mama, beritahukan padanya, beritahukan padanya..."







Pengakuan Pencuri Ayam

Yuki adalah seorang pencuri ayam yang sangat terkenal di kampungnya. Hampir setiap minggu dia sukses mencuri ayam tetangganya. Suatu hari dia mendatangi seorang pendeta untuk menyatakan tobat.

YUKI : "Pak Pendeta, saya akan bertobat, saya kemarin telah mencuri ayam... Maafkanlah dosa saya."
PENDETA : "Saya tidak bisa mengampunimu, hanya Tuhan yang bisa melakukannya."
YUKI : "Lalu, apa yang harus saya lakukan pada ayam curian saya ini?"
PENDETA : "Kembalikannlah ayam itu kepada pemiliknya."
YUKI : "Maukah Pak Pendeta mengambil ayam ini?"
PENDETA : "Tidak, saya sudah bilang kembalikan saja kepada pemiliknya."
YUKI : "Jadi Pak Pendeta benar-benar tidak mau menerima ayam ini?"
PENDETA : "Sekali tidak, tetap tidak!
YUKI : "Bener nih??"
PENDETA : "Iya, betul!!"
YUKI : "Lantas bagaimana kalau pemiliknya tetap bersikeras tidak mau menerima ayam ini?"
PENDETA : "Hm, kalau begitu bawa pulang saja ayam itu dan rawatlah baik-baik!"
YUKI : "Terima kasih, Pak Pendeta."

Yuki pun pulang ke rumah dengan ayamnya, Pak Pendeta pun masuk ke dalam rumah dan kaget sekali karena AYAMNYA HILANG SATU!!







Berdoa Terlebih Dahulu

Seorang pendeta punya hobi main bilyar dan tentu saja dia jadi mahir sekali dalam permainan itu.

Tetapi pada suatu malam setelah dia menang tujuh kali permainan secara berturut-turut teman-temannya semua pada protes : "Pak, Pendeta curang, ah! Habis sebelum menyodok bola berdoa dulu, sih!"






Parkir Khusus Pendeta

Seorang pendeta mendapat kesukaran sehubungan dengan tempat parkir yang telah disediakan untuk dirinya di halaman gereja. Agaknya, para pengunjung gereja memarkir mobil mereka semaunya, walaupun jelas-jelas sudah ada tanda bahwa tempat itu diperuntukkan bagi orang tertentu.

Pendeta itu mengira bahwa tandanya kurang jelas sehingga ia minta ditambahkan, "Disediakan untuk pendeta". Namun kenyataannya, pengunjung gereja masih memarkir kendaraan mereka di tempat itu juga. Mungkin diperlukan tanda yang lebih tegas lagi, pikir sang pendeta. Kemudian ia mengubahnya menjadi: "Tuhan menyediakan tempat ini untuk hamba-Nya". Namun, hal ini pun tidak membuahkan sesuatu yang diharapkan.

Akhirnya setelah merasa kesal, ia memunyai suatu ide yang bagus. Hasilnya adalah bahwa sejak dipasang tanda yang terakhir itu, tidak ada seorang pun yang memarkir mobilnya di tempat pendeta itu. Tandanya berbunyi: "Siapa yang memarkir mobilnya di tempat ini diharuskan berkhotbah pada hari Minggu berikutnya".





Berdoa Menurut Daftar yang Ada

Pendeta Andreas baru 3 bulan melayani di sebuah gereja. Pada suatu kebaktian Minggu, ia disodori daftar yang cukup panjang dari orang-orang yang sakit.

Ia merasa kesulitan menghafal. Selain karena panjangnya daftar, ia juga belum mengenal semua anggota jemaat.

Ia sudah berusaha mengingat sedemikian rupa daftar orang yang sakit, tetapi di tengah doa syafaatnya ia hanya ingat separuh dari daftar tersebut.

Maka ia mengatakan, "Tuhan kami juga mendoakan Saudara-Saudara lainnya yang sakit sesuai dengan daftar anggota jemaat yang sakit, yang disodorkan pada saya hari ini."






Bapak Saya Paling Hebat

Tiga orang anak remaja saling membanggakan bapaknya sambil menceriterakan bagaimana sang bapak masing-masing menghasilkan nafkah penghasilannya.

Anak 1: "Bapak saya hebat, akhli komputer, penghasilannya besar bila ia bekerja di depan komputernya selama satu jam ia akan memperoleh penghasilan sebesar Rp.50.000,-, itu paling kurang."

Anak 2: "Kalah dong sama bapak saya. Bokap aku pengacara beken, dengan berbicara di pengadilan selama satu jam, maka ia akan memperoleh Rp.100.000,- paling sedikit."

Anak 3: "Sudah deh, semuanya kalah sama bapak saya. Bapak saya kalau sudah berbicara di mimbar selama satu jam, paling tidak dibutuhkan sepuluh orang untuk mengumpulkan upahnya."

(Dasar anak pendeta !)






Nasihat Tuhan Melalui Istri

Ali punya masalah dengan pernikahannya dan selalu mencoba mencari cara untuk melepaskan diri dari masalah tersebut.

Suatu hari Ali dan Baba sedang ngobrol. Baba menasihatinya, "Kamu harus tahu, tidak jarang Tuhan memakai isteri kita untuk menyampaikan kehendak-Nya."

Dengan wajah setengah tidak terima dan setengah ingin tertawa Ali berkata, "Wow! Aku kok gak nyangka ya, Tuhan memakai bahasa seperti itu!"






Alasan Untuk Menikah

Seorang pendeta diminta untuk memberkati pernikahan seorang laki-laki yang sudah jompo dengan seorang wanita setengah baya. Sebelum acara dimulai, lelaki tua itu terlihat sangat cemas dan resah. Pak pendeta segera menghampirinya dan menanyakan beberapa hal.

"Apakah kamu mencintai calon istrimu?"

Pria tua itu menjawab, "Mungkin ...."

"Apa dia itu wanita Kristen yang baik?"

"Aku tidak begitu yakin," jawab pria tua itu.

"Apa dia punya banyak uang?" tanya pendeta itu.

"Aku tidak tahu."

"Lalu mengapa kamu menikahinya?" tanya pendeta itu.

"Karena dia bisa menyetir mobil di malam hari," jawab pria tua itu.






Menentukan Ibu Bayi Ala Salomo

Dua orang ibu sedang memperebutkan seorang bayi. Mereka mengaku sebagai ibu yang sah dari bayi tersebut. Hakim seorang "Kristen" yang taat mempunyai ide seperti Raja Salomo, "Supaya adil bayi ini akan saya bagi dua!"

Ibu yang pertama mengatakan, "Jangan Bapak Hakim yang mulia, berikan saja pada dia!" Dalam waktu yang bersamaan ibu yang lain juga meneriakkan hal yang sama. Rupanya ke dua ibu ini juga orang "Kristen" yang mengenal kisah Salomo. Jadi sekarang hakim menjadi bingung tujuh keliling!!!!

Sidang ditunda sampai minggu depan. Seminggu kemudian, pak Hakim hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk menyelesaikan masalah ini, hanya dengan 5 kalimat, "Mari kita lakukan tes DNA!"





Tidak Ikut Komuni

Anak kedua saya ikut Misa, waktu itu dia masih sekolah di TK kecil. Saat komuni, kami berdua maju. Dia rupanya menyangka akan mendapat komuni juga, tapi ternyata dia hanya diberkati Pastor. Dia masih diam saja saat tiba kembali ke tempat duduk, tapi sudah tidak lagi semangat mengikuti ibadah.

Pada waktu lagu berikutnya dinyanyikan, "Aku tidak akan berkekurangan", dia menyimak dulu lagu itu. Lalu dia protes keras- keras, "Tapi Erwin berkekurangan, Ma! Erwin tidak dapat itu. Aku mau itu tuh..." katanya sambil menunjuk-nunjuk ke mimbar depan.






Pendeta dan Aktor

Seorang Pendeta yang sedang melihat pertunjukkan seorang aktor tertarik ingin mengetahui rahasia bagaimana aktor itu dapat menarik perhatian banyak orang.

Sesudah pertunjukkan itu berakhir, Pendeta itu segera pergi ke belakang panggung untuk menemui aktor tadi. "Pak, kami para Pendeta selalu menceritakan kepada jemaat tentang kehidupan kekal yang kelak mereka hadapi, tetapi mengapa mereka lebih tertarik untuk menghadiri pertunjukkanmu?

"Karena," jawab aktor itu sambil mengedipkan matanya, "kebenaran yang Bapak khotbahkan seolah-olah seperti cerita fiksi, sedangkan saya memerankan cerita fiksi yang seolah-olah benar terjadi."






Berdoa Agar Cuaca Cerah

Sebelum berangkat ke kampusnya di Depok, Johny terlebih dahulu berdoa, "Tuhan biarlah cuaca cerah Engkau kirim di sepanjang perjalanan Johny menuju ke Depok, Amin."

Setelah berdoa demikian, barulah ia berangkat menuju kampusnya naik sepeda motor. Di tengah perjalanan, ternyata hujan turun dengan lebatnya, semua itu di luar perkiraan Johny.

Akhirnya Johny hanya bisa berteduh di sebuah halte bis sembari berdoa, "Akh...Tuhan...masa Depok saja nggak tahu!"






Isi Alkitab

Hari ini Tio pergi ke sekolah minggu sendirian, ia berumur 9 tahun. Sesampainya di sana Tio ditanya oleh gurunya:

"Apa saja isi Alkitabmu "

Tio menjawab : "Ada kuitansi pembayaran tilpon, kupon berhadiah, foto keluarga, uang kertas lima puluh ribuan, bon-bon pembayaran di supermarket, tiket waktu ayah dan ibu berbulan madu dulu..."






Mengapa Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.





Kekayaan di Darat Berbeda dengan Kekayaan di Lalut

Seorang miliuner bertamasya naik kapal pesiar yang mewah. Namun, nasib sial menimpanya. Kapal pesiar yang ia tumpangi pecah. Ia terkatung-katung pada serpihan kapal tersebut. Dalam keadaan tidak berdaya, ia bernazar kepada Tuhan:

"Jika aku selamat sampai di darat, akan kupersembahkan separuh dari kekayaanku."

Tak lama kemudian datanglah tim SAR dan ia tertolong, selamatlah ia sampai di rumah. Lalu ia teringat akan nazarnya, ia menghitung kekayaannya dan ternyata sangat besar, lalu timbullah rasa sayang pada kekayaannya. Ia bingung. Ia sudah bernazar dan sekarang selamat.

Kemudian, timbul ide dan ia berkata kepada dirinya sendiri, "Ketika aku bernazar di laut, kekayaanku hanya yang ada di dompet," ia membuka dompet dan menghitungnya, lalu membagi uangnya menjadi dua.

"Kekayaan di laut beda dengan yang di darat, Tuhan," ia berdoa kepada Tuhan.






Upah Besar di Surga

Ibu Meity Trilili begitu bahagia ketika anak gadisnya, Ida Tralala,
mengaku percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya.

"Ibu bahagia karena kau akan masuk surga, Nak."

"Tapi yang mendapat upah besar di surga, kan, Ibu! Soalnya, Ibulah yang mengenalkan saya kepada Tuhan Yesus."

Ibunya tersenyum, dan mencoba berkilah demi merendahkan hatinya di depan anaknya.

"Upahnya memang besar. Ibu bahagia mendapatkannya. Namun Ibu lebih bahagia lagi karena kamu mau menerima Tuhan Yesus, Sayang."

"Tapi upah Ibu di surga tetap besar, kan, Bu?"

"Iya," jawab ibunya dengan pasti. "Meski di dunia ini kita menderita, tetapi kelak kita akan bahagia."

"Kalau begitu Ibu ambil upahnya sekarang saja, deh!"






Mau Mengedarkan Kantong Persembahan Saja

Serombongan orang Kristen berekreasi ke sebuah pulau indah. Pada perjalanan pulang, kapal itu mengalami musibah. Kapal hampir tenggelam.

Semua penumpang dikumpulkan oleh awak kapal. Kapten kapal itu mengatakan, "Semua yang hadir di sini adalah orang Kristen, saya harap ada seseorang yang mau memimpin doa untuk keselamatan kita."

Semua terdiam, tidak satu pun mau memimpin doa, mereka saling lempar pandang dan berbisik agar yang lain saja yang melakukan.

Lalu kapten kapal itu bertanya sekali lagi, "Apakah ada yang mau memimpin doa?" semua tetap diam.

"Kalau tidak ada yang mau berdoa, apakah ada yang mau memimpin pujian untuk Tuhan?" kapten kapal itu melanjutkan permintaannya.

Lalu, datanglah seorang pemuda gagah.

"Terima kasih, apakah Anda mau berdoa atau memimpin pujian?" tanya kapten kapal itu.

"Tidak, saya mengedarkan kantong persembahan saja," jawab pemuda terebut.






Kingkong Badannya Besar

Seorang guru sekolah minggu yang masih baru, saat mengajak murid-muridnya menyanyi, tampak grogi.

Guru: "Adik-Adik, kita akan menyanyikan "Kingkong Badannya Besar". Siapa yang pernah lihat kingkong?"

Murid-murid: (berebut) "Saya..!!!" (sambil mengangkat tangan)

Guru: "Di mana?"

Alex yang terkenal paling bandel menjawab dengan santai sambil menunjuk pada sang guru, "Di sini".






Lebih Hebat Dari Suami Saya

Dua orang ibu tua hendak pergi berbelanja ke pasar tradisional. Di tengah perjalanan mereka, banyak topik cerita yang sedang mereka diskusikan. Hingga pada suatu saat, mereka membicarakan tentang peristiwa tokoh Alkitab.

Ibu Menik : "Bu ... Ibu ingat nggak cerita tentang nabi Yunus ... yang di Alkitab itu tuh ...?"
Ibu Menuk : "Oooh ... iya .. iya .. Saya ingat. Memangnya kenapa bu?"
Ibu Menik : "Enggak ... saya cuma salut ... kok bisa ya dia betah tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam?"
Ibu Menuk : "Aaah ... cuma itu? Ibu Menik tahu nggak, kalau peristiwa Yunus itu tidak seberapa dibandingkan dengan pengalaman suami saya?"
Ibu Menik : "Memangnya suami ibu Menuk itu siapa? Orang hebat...?!"
Ibu Menuk : "Tentu ... Buktinya suami saya mampu memecahkan rekor Nabi Yunus."
Ibu Menik : "Maksud Bu Menuk ?"
Ibu Menuk : "Iya ... Nabi Yunus hanya sanggup berada di perut ikan besar selama tiga hari tiga malam saja, tapi suami saya lebih dari tiga hari tiga malam."
Ibu Menik : "Berapa lama suami ibu tinggal di dalam perut ikan besar itu?"
Ibu Menuk : "Sampai sekarang ini!!"






Menjadi Cahaya Lilin

Sepulang dari Gereja, Adi seorang anak yang baru berumur tujuh tahun di tanya oleh orang tuanya.

Ibu : "Apa yang kau pelajari di Sekolah Minggu hari ini ?"

Adi : "Hanya nyanyian yang tidak saya habis mengerti."

Ayah : "Apanya yang kamu tidak habis mengerti ?"

Adi : "Isinya tentang Yesus yang meminta kami agar menjadi cahaya lilin."

Ibu : " Lalu, mengapa ? "

Adi : "Iya, Saya kan mau jadi Pilot, bukan cahaya lilin..."






Akan Mempunyai Istri

Setelah mendengar kisah tentang bagaimana Allah mengambil tulang rusuk Adam untuk menciptakan Hawa, seorang bocah yang sedang merasa nyeri pada bagian rusuknya karena habis berlari.

Kemudian bocah itu berkata pada ibunya, "Rasanya aku akan segera memiliki seorang istri deh ...!"






Apakah Paskah Itu?

Tiga orang bodoh baru saja mati dan sedang berada di ambang gerbang surga yang dihiasi permata. Petrus memberitahu mereka bahwa mereka dapat masuk surga jika mereka dapat menjawab satu pertanyaan sederhana.

Petrus bertanya kepada orang pertama, "Apakah Paskah itu?" Orang itu menjawab, "Oh, itu gampang, Paskah adalah hari libur pada bulan November saat semua orang berkumpul bersama, makan kalkun, dan mengucap syukur ...."

"SALAH," jawab Petrus, yang kemudian bertanya kepada orang selanjutnya, "Apakah Paskah itu?"

Orang kedua menjawab, "Bukan, Paskah itu adalah hari raya pada bulan Desember saat kita memasang pohon yang indah, tukar-menukar hadiah, dan merayakan kelahiran Yesus."

Petrus menatap orang kedua sambil menggelengkan kepalanya dan berpaling kepada orang ketiga, "Apakah Paskah itu?"

Orang ketiga tersenyum dan menatap Petrus.

"Aku tahu apa Paskah itu. Paskah adalah hari raya Kristen yang bertepatan dengan perayaan Paskah kaum Yahudi. Yesus dan para murid-Nya makan jamuan malam terakhir dan kemudian Ia ditipu dan diserahkan oleh salah seorang murid-Nya kepada pemerintah Romawi. Orang Romawi menyalibkan-Nya dan menusuk lambung-Nya serta memakaikan-Nya mahkota duri. Ia dikubur di gua setempat yang disegel dengan batu besar. Setiap tahun, batu segel itu dibuka sehingga Yesus dapat keluar dari gua dan kita dapat merayakan-Nya."






Kebaktian Paskah Sekolah Minggu

Agar lebih menghayati kebangkitan Yesus, sebuah sekolah minggu mengadakan kebaktian Paskah pada waktu subuh. Seperti biasa, anak-anak diberitahu bahwa selain ibadah Paskah, akan ada juga acara mencari telur.

Anak-anak pun senang dan datang dengan penuh sukacita pada hari Paskah. Mereka bergembira memuji Tuhan dan mendengarkan kisah Paskah dari guru sekolah minggunya.

Guru: "Adik-adik, pagi-pagi benar, ada serombongan wanita datang ke kuburan Yesus. Mereka datang untuk apa, ada yang tahu?"

Anak-anak: (Dengan serentak) "Mencari telur, Bu ...!"






Doa Seorang Anak Saat Paskah

Setelah sebuah keluarga selesai menikmati makan malam Paskah, sang ibu menyuruh anak laki-lakinya yang masih berusia 6 tahun untuk berdoa.

Ibu : "Nak, setelah ini segera tidur, dan ingat berdoa dulu. Jadi anak yang baik ya ... Ingat, Yesus sudah berkorban di kayu salib dan kemudian bangkit itu untuk kamu. Jadi, kamu harus jadi anak yang baik. Berdoa dulu nanti sebelum tidur, minta Yesus membantumu jadi anak yang baik.

Sang ayah mendengarkan doa anaknya tadi dari luar kamar.

Anak: "Tuhan, buat aku menjadi anak yang baik ya jika Kamu bisa; tetapi jika Kamu nggak bisa, Kamu nggak usah kuatir, aku sudah cukup senang kok dengan keadaanku yang sekarang."






Orang paling Bijaksana

Waktu mengajar sekolah minggu, seorang guru mencoba bertanya kepada muridnya.
Guru : "Mengapa Salomo menjadi orang yang paling bijak di dunia?"
Murid: "Karena ia memunyai banyak istri yang menasihatinya."






Memancing Atau Sekolah Minggu

Guru sekolah minggu mengerutkan dahi saat si Rudi kecil terlambat datang ke sekolah minggu. "Mengapa kamu terlambat?" tanyanya.

"Aku ingin pergi memancing hari ini," kata Rudi, "tapi ayahku tidak mengizinkan."

"Kamu beruntung punya ayah seperti itu," kata guru sekolah minggu. "Dan apakah ayahmu menjelaskan kepadamu mengapa kamu tidak boleh memancing hari ini?"

"Tentu saja," kata Rudi. "Katanya kami tidak punya cukup umpan untuk dibawa memancing."






Doa Kekencengan

Seorang ibu dari keluraga Katholik taat merasa tidak nyaman dengan kekasih anaknya. Sang kekasih anaknya bukan dari kalangan tertib iman seperti keluarga mereka. Sementara sang anak jadi jarang ke gereja karena gandrung alias tertutup cinta dengan sang kekasih. Di suatu kesempatan ibundanya berkata...

"Nak, kamu sebagai seorang yang taat beriman harus mengingatkan kekasihmu untuk taat dan rajin ke gereja. Apa jadinya keluarga tanpa agama..bla..bla.." segala nasihat spiritual dogma-dogma keluar dari mulut sang ibundanya.

Sebagai anak yang penurut dia mencoba memberi masukan informasi mengenai keagamaan kepada kekasihnya tersebut.

"Mas...sebaiknya kita harus sering ke gereja, ikut misa, aktif belajar tentang agama kita... dan seterusnya dan seterusnya..." Namun hati sang kekasih mungkin memang keras hati. Sehingga tak berubah perilakunya, tak juga mau ke gereja.

Sang wanita sedih. Ia pun menangis meratap pada Tuhan dalam doanya juga curhat pada sang ibundanya dengan berlinang air mata. Lalu berdua mereka berdoa memohon di bukakan hati sang kekasih. Sehingga entah bagaimana sang kekasih akhirnya mau ke gereja.

"Dik...aku kok nyaman ke gereja..." kata sang kekasih. Wah, betapa senangnya mendengar kata-kata tersebut, doa mereka ternyata dikabulkan Tuhan. Semenjak saat itu sang kekasih rajin ke gereja.

Suatu hari, sang pria mengajak bertemu kekasihnya.

”Dik...kayaknya sudah tiba saatnya kita bicara 4 mata, aku sudah tidak sabar lagi ingin menyatakan perasaanku...”. Sang Gadis senangnya bukan alang-kepalang. Dalam hatinya ia berkata... ”Ahh tercapai juga apa yang aku inginkan, doaku terkabul, dia telah menjadi orang yang taat dan akan melamarku..aaaahhhh..bahagianya...” dengan hati berbunga-bunga dia menyiapkan “moment of greatness” tersebut.

Tak sabar menanti waktu detik demi detik yang terasa sangat lama...sampai lah...”Ting Tong”..bel rumah berbunyi...

”Ah... buah hatiku datang, si kang mas”.

Sang pria disambut pembantu dinrumah dan dipersilahkan duduk di ruang tamu menunggu sementara sang gadis menyiapkan diri, terutama degub jantungnya yang berdebar kencang.

"Huuuuuuuh...," dia menghela nafas panjang dan berjalan ke ruang tamu.

”Malam Kang Mas...”,katanya kemayu.

“Duh kamu cantik sekali”, Kata sang pria dengan sopan...

”Begini dik...”,lanjutnya meneruskan pembicaran... ”Aku benar-benar mengalami puncak kebahagian diriku. Engkaulah yang memberikan segalanya. Maka dengan ini dik aku ingin mengenapi kebahagianku tersebut.”

”Ah...”, si gadis berdebar dadanya sejadi-jadinya.

”Dik... aku ingin mengucapkan ini, setelah 1 minggu aku merenung dan berfikir... putusanku sudah bulat... aku memutuskan mulai sekarang... AKU AKAN MENJADI PASTOR”.









Mengucapkan Selamat Paskah Sebelum Waktunya

Dalam sebuah khotbah Natal di pagi hari, para jemaat di sebuah gereja dikejutkan dengan komentar Pastor mereka yang sudah sangat uzur.

"Saudara-saudaraku yang terkasih, karena ada suatu hal yang membuat kita tidak mungkin dapat berjumpa sampai Natal tahun depan, perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini mengucapkan selamat hari Paskah terlebih dahulu!"





Tidak Siap Persembahan

Saat kantong persembahan diedarkan, seorang wanita tua yang tubuhnya kecil mulai mencari-cari uang dalam dompetnya. 

Semakin dekat sang pembawa persembahan, semakin ia gugup mencari-cari uang dalam dompetnya. Akhirnya, melihat hal itu, seorang anak yang duduk di sebelahnya meluncur turun dari kursinya dan kemudian menyentuh wanita tua itu.

"Ini, Bu," katanya, "ambil saja koinku, aku bisa bersembunyi di bawah kursi."






Arti Kata Amin

Di sebuah sekolah minggu, seorang guru sedang memberi pertanyaan kepada anak-anak.

Guru :"Siapa yang tahu arti kata Amin....???, yak Priska."

Priska :"Amin artinya pasti, benar."

Guru :"Ya benar..kalau kamu Budi, apa artinya Amin ?"

Budi :(sambil membuka mata lebar-lebar karena ngantuk) "Amin artinya bangun, karena kotbahnya sudah selesai.."

Guru :"?!?!?!"






Liku-liku Jalan Ke Surga

Seorang pendeta sedang berkhotbah, "Saudara-saudari, jalan ke surga itu tidak mulus, berliku-liku, sempit, dan berbatu-batu tajam."

Setelah pendeta tersebut selesai memimpin ibadah, datang seorang pemuda bertanya kepada pak pendeta tadi,

"Pak pendeta, saya heran, mengapa sejak saya kecil kakak pengasuh saya bercerita tentang jalan ke surga sama seperti yang pak pendeta khotbahkan tadi.

Yang menjadi pertanyaan saya, mengapa persembahan yang kita berikan selama ini tidak dipakai untuk memuluskan jalan ke surga?"






Aku Tidak Mengenalimu

Seorang wanita setengah baya terkena serangan jantung dan dibawa ke rumah sakit. Ketika berada di meja operasi, ia koma.

Dalam koma, ia melihat Tuhan dan bertanya, "Apakah waktuku sudah habis?" Tuhan menjawab, "Belum, umurmu masih 40 tahun 2 bulan dan 8 hari lagi."

Setelah pulih, wanita itu memutuskan untuk tinggal di rumah sakit dan menjalani operasi wajah, bibir, dan penghilangan kerut wajah. Ia bahkan meminta orang datang untuk mengecat rambutnya.

Ia melakukan semua itu karena ia pikir umurnya masih panjang, jadi ia harus tampil sebaik mungkin.

Setelah semua selesai, ia keluar dari rumah sakit. Ketika menyeberangi jalan, ia tertabrak oleh mobil ambulans dan tewas.

Berada di hadapan Tuhan (lagi), ia bertanya, "Kata-Mu umurku masih empat puluh tahun lagi, mengapa Engkau mengambilku sekarang?"

Tuhan menjawab, "Oh ..., rupanya kamu! Aku minta maaf, Aku tidak mengenalimu tadi!"






Gereja dan Jerami

Pada suatu hari minggu, seorang petani sedang mengumpulkan jerami saat seorang pendeta datang berkunjung.

Pendeta itu bertanya kepada petani tersebut apakah ia sudah ke gereja atau belum.

"Jujur, aku akan lebih memilih duduk di atas tumpukan jerami dan memikirkan gereja daripada aku duduk di gereja namun pikiranku tertuju pada jerami."






Khotbah Untuk Pertama Kalinya

Seorang pemuda berdiri di atas mimbar untuk membawakan khotbah pertamanya. Ia sangat gugup sampai-sampai ia hampir tidak dapat berbicara. Namun, ia telah menulis khotbah bagus yang panjang, jadi ia terus membacanya.

"Yang keras!" teriak seorang pria yang duduk di bagian belakang. "Kami tidak bisa mendengarmu di sini!"

Pemuda itu mencoba untuk berbicara lebih keras, namun sesaat kemudian pria itu berteriak lagi, "Kami tidak bisa mendengarmu!"

Pemuda itu mencoba berbicara lebih keras lagi, namun ia menjadi semakin ketakutan. Akhirnya, pria yang ada duduk di bagian belakang itu berdiri dan berteriak lagi, "Kami tidak bisa mendengar apa yang kau katakan!"

Jemaat lain yang ada di duduk di bagian depan berdiri dan menghadap ke belakang, lalu berkata, "Apa sih yang kamu keluhkan? Duduk saja dan bersyukurlah, sudah untung bisa duduk di belakang dan nggak dengar khotbahnya. Atau kita tukar tempat duduk saja?!"






Kritik Khotbah

Pada akhir ibadah, seorang jemaat menemui pendeta tamu yang baru saja selesai berkhotbah dan mengkritiknya, "Tadi itu adalah khotbah terburuk yang pernah kudengar!"

Pendeta tamu itu, yang agak tersinggung, memberitahu gembala sidang bahwa seseorang telah mengkritiknya.

Gembala sidang itu berkata, "Orang itu tidak sepenuhnya bertanggung jawab dengan apa yang dikatakannya. Aku yakin kata-kata itu bukan berasal dari pemikirannya sendiri. Ia hanya mengikuti apa yang orang lain katakan."






Kasihan Sekali Singanya

Samuel dibawa ayahnya menonton film tentang kehidupan di zaman kekaisaran Roma. Ketika di layar muncul adegan budak-budak dan orang- orang Kristen dilempar ke dalam stadion yang penuh singa yang siap memakan mereka, Samuel menggenggam tangan ayahnya kuat-kuat dan mulai menangis.

"Jangan menangis. Ini hanya sebuah film."

"Tapi Ayah, lihatlah singa yang di pojok itu."

"Itu hanya sebuah film, Sam."

"Tapi Ayah, singa yang di pojok itu," kata Samuel dengan tersedu-sedu,

"Dia belum mendapat bagian makanan. Kasihan singa itu, Yah ... dia kelaparan." kata Samuel sambil terus menangis.






Tertidur Didalam Gereja

Ada seorang pendeta yang dipercayakan Tuhan untuk memegang sebuah sidang jemaat di sebuah kota.

Setiap ada jam ibadah, pendeta ini selalu melihat seorang bapak yang tidur di saat Firman Tuhan disampaikan.

Lalu pendeta ini berdoa dan minta hikmat dari Allah agar orang ini sadar dengan apa yang dilakukannya. Ahirnya pendeta ini mendapat satu cara. Kemudian, dia mencoba sebuah cara ketika ia kothbah di hari minggu berikutnya.

Pendeta: "Saudara-saudara saya punya satu ilustrasi yang menggambarkan kehidupan manusia yang tidak percaya...."

Bapak : (tertidur)

Pendeta: (meneruskan khotbahnya) "Seorang pemuda yang semasa hidupnya tidak pernah mau bertobat apalagi percaya pada Tuhan..."

Bapak : (mulai miring kiri-kanan)

Pendeta: "Saat dia meninggal, dia dihadapkan pada pengadilan Tuhan dan dia akan dilemparkan ke dalam api (neraka)....!!!!"

Bapak : "Zzzzzzzzzzzzzz..."

Pendeta: "Saat ini kita dihadapkan pada pilihan yang hanya kita sendiri yang bisa menentukannya. Untuk itu saya mau tanya, siapa di antara saudara yang mau masuk surga saya minta untuk berdiri...."

Jemaat : (berdiri dengan serentak)

Pendeta: "Silakan duduk. ...Dan siapa yang mau masuk neraka silakan....."

Sementara suasana hening sejenak....Tiba-tiba, seluruh jemaat terperangah mendengar sebuah teriakan dari arah mimbar....

"BERDIRIIIII......!!!!!"

Dan dengan spontan, bapak itu berdiri dengan wajah pucat dan mata yang tidak bisa terbuka lebar...






Memperkenalkan Diri



Seorang guru SD yang masih baru memperkenalkan dirinya kepada siswa-siswi sebuah SD Kristen.

"Ayo, siapa nama bapak?" Tanya si guru.

"Tidak tau pak" Jawab anak-anak SD itu.

"Baiklah kalau begitu, bapak kasih petunjuk ya, siapa yang pernah dimasukkan ke dalam gua singa oleh Raja Nebukadnezar?" Tanya si guru lagi.

"Singaaaa..." Jawab anak-anak itu serentak.








Pendeta Lupa Nama Pasangan Pernikahan



Seorang pendeta menyiapkan diri untuk memberkati suatu pernikahan sesaat sebelum ibadah minggu dimulai.

Setelah doa ucapan syukur, ia berencana memanggil pasangan yang akan menikah ke altar untuk diberkati secara singkat di depan jemaat.

Namun, ia sama sekali tidak ingat nama pasangan yang akan diberkatinya. Akhirnya ....

"Yang akan menikah, saya persilakan maju ke altar?" pintanya.

Segera, 9 wanita single, 3 janda, 4 duda, dan 6 pria single maju ke depan.






Jawaban Ingin Menjadi Gemuk

Tidak seperti wanita pada umumnya yang ingin badannya langsing, si Cindy ingin dirinya menjadi agak gemuk, karena memang sejak kecil badannya sangat kurus. Suatu hari Cindy pergi ke seorang Pendeta dan minta didoakan.

"Pak Pendeta, tolong doakan saya Pak, saya sudah makan sebanyak mungkin, tapi ... saya tetap saja kurus kering", kata Cindy.

Lalu berdoalah mereka. Setelah itu sebelum Cindy pulang Pak Pendeta berkata pada Cindy, "Tahukah kau anakku, kalau Tuhan sudah menubuatkan bahwa kau tidak akan kurus lagi?"

"Ah, benar Pak? Puji Tuhan! Ngomong-ngomong, dimana ayatnya Pak?"

Lalu Pendeta mtersebut membuka Yesaya 54:3 dan membacanya keras-keras:

"Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri!"







Cara Membongkar Rumah

Ada seorang perampok yang membongkar rumah seorang Pendeta, tetapi ia sedang tidak beruntung karena kepergok oleh beberapa orang yang lewat di depan rumah Pendeta. Perampok langsung dihakimi massa, tetapi untunglah Pendeta melerai dan menenteramkan massa yang mengamuk.

Setelah diamankan, Pendeta bertanya kepada perampok, "Mengapa kamu membongkar rumah saya?" Perampok yang masih kesakitan karena dipukuli menjawab, "Karena saya butuh uang untuk menyambung hidup keluarga saya, sedangkan saya sudah dipecat dari pekerjaan saya sebagai buruh pabrik!"

"Tetapi bagaimana mungkin dan bagaimana caranya kamu membongkar rumah di siang hari bolong?" tanya Pendeta ingin tahu.

Perampok terdiam sebentar, lalu ia menjawab dengan sedikit kesal, "Apa Pak Pendeta ingin belajar membongkar rumah?"






Menjadi Penakut Itu Memalukan



Yoyo adalah anak penakut. Meskipun sering diberi tahu sama bapaknya `di dalam nama Tuhan Yesus` kamu tidak perlu takut, tetap saja Yoyo sering ketakutan. Bahkan ke kamar mandi pun seringkali minta diantar oleh adiknya karena takut.

Pada suatu hari sekolahnya mengadakan acara kemah yang harus Yoyo ikuti. Teman-teman sekolahnya tahu kalau Yoyo penakut karena itu mereka sering menggodanya. Meski penakut Yoyo pun merasa gengsi untuk mengakui.

Pada suatu malam Yoyo pengen ke kamar mandi. Karena malu kalau dikata-katai penakut, Yoyo pun memberanikan pergi sendiri. Dengan langkah ragu Yoyo paksakan untuk keluar kemah dan melintasi kegelapan untuk ke kamar mandi.

Dalam perjalanan ke kamar mandi dia melihat sesuatu yang hitam dan besar. Meski takut Yoyo ingat nasihat bapaknya, dan cepat-cepat dia praktikkan.

Dia pun menunjuk benda itu dan berkata: "Dalam nama Tuhan Yesus, dalam nama Tuhan Yesus ...." tapi kok sesuatu itu gak hilang- hilang. Yoyo pun semakin gemetaran .... "Ah, aku coba lagi saja," batin Yoyo. "Dalam nama Tuhan Yesus! dengan tetap menunjuk.

Tiba-tiba ...

"Yo, itu patung, bukan setan. Gak akan hilang meski kamu tunjuk- tunjuk", kata Rio teman Yoyo menahan tawa.

Yoyo pun tersipu malu, tenyata Rio juga akan ke kamar mandi dan dari tadi sudah memperhatikan apa yang dilakukan Yoyo.

Ah ... menjadi penakut memang bikin malu ....






Doa Nabas Di Gereja


Suatu hari, ada Pendeta bernama Barnabas yang panggilan akrabnya "Nabas", Suatu Ketika, Nabas Disuruh Untuk berdoa di gereja dan beginilah doanya

"Ya Tuhan, Terimakasih atas segala sesuatu yang tlah kau beri"
"Ya Tuhan, Lindungi kami"
"ya Tuhan, Dari segala sesuatu"
"Ya Tuhan, ...."
"Ya Tuhan,...."

Hingga Nabas Mengucapkan "Tuhan" 16 kali, dan kakaknya Nabas yang namanya "Michael" berbicara kepada nabas

"Hai Nabas, Bagaimana keadaan istrimu"
"Hai Nabas Mengapa kamu keliatan Sedih"
"hai Nabas, anak kamu bagaimana"
"Hai Nabas kamu hebat bisa menjadi pendeta"
"hai Nabas, Kamu nabas
"Nabas, Nabas"

Lalu Nabas Membentak michael

Nabas : "HAI MICHAEL, PUNYA SOPAN SANTUNKAH KAU???"
Michael: "Kenapa ?"
Nabas : "Kau Ucapkan Nabas Banyak Sekali !!!!"
Michael: "Kan Baru 8 kali !!!, Sedangkan kau berdoa mengucapkan nama Tuhan 16 kali untung Tuhan Bukan Kau, kalau seperti kau, mungkin Tuhan sudah Tampar kau"

!@#$%^&*










Ini Bukan Gereja

Kiky, seorang anak yang berusia lima tahun, bersama dengan ibu dan kakaknya pergi ke dokter gigi. Kakaknya sudah berani untuk masuk sendiri ke ruang dokter sehingga si Kiky dan ibunya menunggu di ruang tunggu.

Pada saat sedang menunggu kakaknya diperiksa, Kiky sibuk bermain dengan mainannya di ruang tunggu sampai akhirnya ia menghampiri ibunya yang ketiduran sambil berteriak, "Mami, bangun! Ini bukan gereja!"








Jauh Lebih Sulit

Dua orang kakak beradik mendapat kesempatan untuk mengisi acara drama Natal di gereja mereka. Pada waktu makan malam, mereka memperdebatkan siapa yang memiliki peran terpenting dalam drama tersebut.

Akhirnya, sang kakak yang berusia 12 tahun berkata ke adiknya yang baru berusia 8 tahun, "Kalau begitu, tanya Mama. Mama pasti akan berkata kalau menjadi perawan jauh lebih sulit daripada menjadi malaikat!"







Penyakit yang Aneh

Seorang dokter menerima pasiennya yang terakhir pada malam Natal. Seorang ibu masuk ke ruang periksa dengan anak perempuannya, dan meminta sang dokter untuk memeriksanya karena ia menunjukkan gejala aneh, termasuk peningkatan berat badan yang drastis, mual pada pagi hari, dan sejumlah idaman aneh.

Dokter itu memeriksanya dengan saksama dan akhirnya memberitahu sang ibu bahwa putrinya hamil. Setelah mendengarnya, ibu itu protes, "Jangan konyol, Dok, pacaran pun anakku tidak pernah."

Gadis itu memastikan pernyataan ibunya dan ia mengaku bahwa mencium pria pun ia tidak pernah.

Dokter itu memeriksa gadis itu lagi dan dalam hati terkejut, kemudian berjalan menuju jendela dan melihat keluar.

Mengira sesuatu yang buruk terjadi, sang ibu bertanya pada dokter apakah ada masalah.

"Tidak, tidak ada masalah," jawab dokter. "Mungkin hanya kebetulan, namun terakhir kali hal ini terjadi, sebuah bintang yang terang muncul di Timur."






Jika Tidak Ada Wanita

Seorang wanita menjadi pembicara dalam sebuah seminar sedang berpidato di antara banyak orang, "Apa yang akan dilakukan oleh para pria saat ini jika tidak ada wanita?"

Dia diam sejenak dan melihat ke sekeliling ruangan untuk menunggu reaksi hadirin, "Saya ulang sekali lagi, apa yang akan dilakukan para pria jika tidak ada wanita?"

Tiba-tiba ada suara pria yang menyahut dari belakang ruangan itu, "Makan strawberry di Taman Eden!"






Kemana Yesus Saat Natal

Para penghuni surga sedang berkumpul dan bertukar pendapat. Pada kesempatan itu, Petrus mengajukan pertanyaan, "Natal tahun ini, kira-kira Yesus akan berkunjung ke mana?"

Setelah mereka merenungkan pertanyaan itu, ada yang menjawab, "Ke daerah pegunungan yang baru saja kena musibah awan panas."

"Tidak, karena di sana telah ada banyak orang yang membantu saudaranya yang sedang mengalami penderitaan."

"Ke tempat ziarah?"

"Tidak juga, karena tempat ziarah sekarang sudah ramai dikunjungi umat."

"Pasti ke tempat orang miskin!"

"Saya kira juga tidak, karena sekarang membantu orang-orang miskin sudah semakin nge-trend!"

"Lalu, menurutmu ke mana?"

"Yesus akan berkunjung ke hati manusia karena sekarang ini banyak manusia yang meninggalkan hatinya."






Tuhan Punya Tangan Atau Tidak



Jenny yang berusia 7 tahun memiliki suatu masalah dengan hal seputar Natal.

"Yang kuingin tahu adalah Tuhan itu punya tangan atau ngga, sih?"

Mendengar pertanyaan itu, aku mendekat dan menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan, "Mengapa kamu ingin tahu?"

"Karena, hari ini kan ulang tahunNya, dan aku ingin memberi-Nya sebuah hadiah, tapi aku ngga tau apa nanti Dia bisa membukanya atau tidak."






Selalu Merepotkan


Yuni seorang pra remaja kelas 1 SMP sering mendengar doa syafaat ayahnya. Untuk kesekian kalinya ia mendengar doa ayahnya seperti ini:

"Tuhan kasihanilah ibu tua di sebelah rumah kami yang kini sedang mengalami penderitaan hidup. Menantunya sudah di-PHK, anaknya sakit keras, dan sementara itu sewa rumahnya akan habis bulan depan. Buka jalan baginya Tuhan sehingga ia dapat melihat kuasa-Mu yang besar, amin!"

Suatu hari Yuni memberanikan diri untuk mengemukakan pendapatnya, "Pa, Yuni punya pekerjaan sekolah nih...! katanya.

"Kenapa memangnya?" Papanya menjawab sambil memandangnya curiga.

"Yuni mohon pada Papa, tolong kerjakan PR Matematika halaman 23-30, PR Geografi membuat peta Indonesia. Oh ya, satu lagi, prakarya membuat keranjang dari sapu lidi yang seperti..."

"Apa-apaan, Yuni! Itu semua kan pekerjaanmu, kamu yang harus kerjakan, jangan ngrepotin Papa dong! Semuanya khan sudah Papa sediakan, kamu tinggal mengerjakannya saja!" sahut Papanya dengan suara tinggi.

"Kaya doa Papa buat ibu sebelah rumah dong..." balas Yuni.

"Maksud kamu...?" Papanya mulai bingung.

"Iya...seperti Papa juga "ngerepotin" Tuhan, khan Papa juga bisa melakukannya. Papa cuma datang ke rumah sebelah dan berikan sebagian berkat yang Papa terima dari Tuhan pada ibu itu, ... terjawab deh doanya.

Papa khan bisa doain hal yang lain lagi..." jawab Yuni yang kemudian langsung lari ke kamarnya.







Berdoa Dengan Cara Menirukan



Jesica, seorang gadis kecil berusia 3 tahun sering berkata kepada ibunya bahwa dia takut kepada hantu. Oleh karena itu ibunya mengajarkan Jesica berdoa supaya ia tidak takut kepada hantu.

Ibu : "Jesica, Tuhan Yesus sangat berkuasa dan hantu takut dengan Tuhan Yesus. Nah, kalau Jesica takut, Jesica harus usir hantu itu dalam nama Tuhan Yesus."

Ibu Jesica sangat bangga karena sekarang anaknya tidak takut lagi setelah diajarkan bagaimana mengusir hantu, bahkan Jesica berhasil mengingat semua kata-katanya dengan benar berulang-ulang.

Ibu : "Bagus! Coba sekarang ulang sekali lagi."
Jesica : "DALAM NAMA TUHAN YESUS, HANTU PERGI!!!"

Pada saat yang lain ibu Jesica mengajarkan Jesica berdoa makan dengan cara memintanya menirukan kata-kata yang ibunya ucapkan.

Ibu : "Tuhan Yesus ...."
Jesica : "Tuhan Yesus ...."
Ibu : "Jesica mau makan ...."
Jesica : "Jesica mau makan ...."
Ibu : "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Jesica : "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Ibu : "Dalam nama Tuhan Yesus ...."
Jesica : "HANTU PERGIII ... !!!"
Ibu : "???...... Amin."
Jesica : "Amin."










Pendeta dan Pencukur yang Mabuk



Seorang pendeta dengan terburu-buru mampir ke barbershop dimana ia bermaksud mencukur jenggotnya untuk acara kebaktian esok harinya.

Sialnya, ia mendapat kursi yang tukang cukurnya peminum berat, sehingga bau minuman yang begitu keras keluar dari mulut si tukang cukur membuat sengsara sang pendeta.

Ia mencoba menahan nafasnya, tetapi malah ia makin tersiksa. Akhirnya si tukang cukur menyelesaikan tugasnya dengan satu tarikan pisau yang panjang di dagu si pendeta. Dan berkatalah si pendeta,

"Engkau lihat, apa akibatnya jika minum terlalu banyak?!"

Dan dengan segera si tukang cukur menjawab, "Ya... kulit dagu kita akan menjadi begitu lembut!"








Pianis Cadangan



Pendeta berencana akan meminta persembahan kepada jemaat untuk merenovasi gedung gereja. Untuk mengundang simpati jemaat, dia ingin pengumuman itu diiringi dengan sebuah lagu rohani.

Tapi sayang, pianis gereja sedang sakit dan pada menit-menit terakhir digantikan oleh seorang pianis cadangan.

Dalam keadaan terburu-buru, sang pendeta berkata pada pianis, "Ini susunan liturgi kebaktian. Ketika Anda mendengar pengumuman renovasi gereja, pikirkanlah sebuah lagu yang cocok untuk mengiringinya."

Setelah khotbah, pendeta mengumumkan, "Jemaat yang dikasihi Tuhan, kita dalam kesulitan besar. Gereja tua ini harus diperbaiki dengan segera sebelum keadaannya bertambah parah.

Untuk itu, kita membutuhkan dana sebesar 100 juta rupiah. Bagi Anda yang ingin memberi persembahan, saya minta untuk berdiri." Pendeta memberi kode agar pianis itu mengiringinya dengan lagu. Dan pianis cadangan itu memainkan lagu "Indonesia Raya".

Sejak mulai hari itu, pianis cadangan itu menjadi pianis tetap!









Papa Bukan Calo



Henny adalah seorang anak umur empat tahun.

Suatu hari, Henny pergi ke luar kota bersama orangtuanya. Di stasiun bis ia heran melihat orang berteriak-teriak tanpa istirahat.

"Semarang, Semarang, Bu, Pak, mari, Semarang segera berangkat .....!"

Henny heran. Ketika bis berangkat, si orang yang berteriak-teriak itu tidak ikut ke Semarang.

"Papa," tanya Henny pada papanya. "Itu siapa sih, Pa? Tadi ngajak- ngajak ke Semarang, kok sekarang nggak ikutan?"

"Itu namanya calo, Henny. Biar dia teriak sampai pagi, nggak bakalan dia ngikut ke mana bis ini pergi."

"Ooh," sahut Henny penuh maklum. "Kalau begitu Papa nggak usah jadi pendeta saja."

"Lho, kenapa?" tanya papanya kaget.

"Papa sering ngajakin orang masuk ke surga, kan. Hati-hati, lho! Mungkin Papa sendiri nggak bakalan ke sana!"

"Lho, Papa kan bukan calo!"







Tambal Ban Dalam


Seorang guru sekolah minggu sedang mengajar anak-anak sekolah minggu belajar bernyanyi. Pada saat sebelum waktu belajar selesai, sang guru memberikan waktu untuk anak-anak sekolah minggu yang ingin bernyanyi.

Ia berkata, "Anak-anak, siapa yang ingin bernyanyi hari ini? Lagunya bebas .... Nanti saya akan iringi dengan musik!"

Kemudian ada seorang anak sekolah minggu yang mengangkat tangannya.

Sang guru pun bertanya kepada anak ini, "Ya, kamu ... mau nyanyi apa?"

Dengan yakin sang anak berseru, "Tambal Ban Dalam!"

Merasa tidak pernah mengajar lagu dengan judul tersebut, sang guru bertanya ulang karena takut salah mendengar. Tetapi sang anak dengan yakin tetap mengatakan, "Lagu Tambal Ban Dalam".

Menyerah ... sang guru pun berusaha dengan tenang mengikuti kemauan sang anak untuk menyanyikan lagu 'Tambal Ban Dalam' Maka bernyanyilah sang anak, "Ku jatuh cinta pada-Nya ... tambal ban dalam dan tambal ban dalam lagi ...."









Doa dan Cuci Piring



Beberapa ibu-ibu dari gereja sedang mengunjungi nenek Parjiyem yang sudah lama sakit.

Setelah beberapa saat, sebelum mereka pulang mereka berkata, "Nek, kami akan terus berdoa bagi nenek."

"Tidak perlu repot-repot, Nak. Cuci saja piring-piring yang ada di dapur, aku masih bisa berdoa sendiri," kata nenek itu.

!@#$%^&$








Orang Mabuk Tidur Didepan Pintu Gereja



Orang mabuk, tepat malam minggu saat itu, karena sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan pulangnya, akhirnya dia tidur didepan pintu sebuah gereja.
Keesokan harinya tepat hari minggu jam sembilan teng.
Seorang majelis sekaligus penjaga gereja tersebut, melihat para jemaat berkumpul didepan gereja bicara-bicara sambil menunjuk kearah pintu gereja.
Si majelis langsung menghampiri para jemaat, untuk mengetahui apa yang sedang terjadi didepan pintu gereja.
Setelah sampai disana, si majelis kaget karena ada orang yang tidur tepat didepan pintu gereja.
Kemudian, si majelis membangunkan orang mabuk itu, katanya;
Majelis : "Hey..kau bangun dari depan pintu gereja dan pulang tidur di rumahmu sana. (Dengan suara geram).
Orang mabuk itu langsung terbangun dan kaget bercampur malu, karena dia dikerumuni oleh banyak orang.
Karena saking malunya si orang mabuk itu membalas ucapan majelis, katanya;
Orang Mabuk : "Salah kah aku, jika aku tidur dirumah Bapa ku?" (Dengan suara lantang).
Majelis : "Ah..Kau bicara begitu…kau bikin kayak Tuhan Yesus saja…"
Orang Mabuk : "Aku belum menyebutkan nama ku, namun engkau sendiri telah mengatakan nya."
Lalu ia bangun dan berdiri sambil berjalan pergi, dan berlagak seperti tak berbuat kesalahan…\







Mengajar Anjing Duduk

Si kecil Timmy sudah tidak sabar ingin segera pulang dari ganti baju dan terus memikirkan anjing peliharaannya sambil makan siang. Saat dia selesai mencuci piring, ia langsung main dengan anjingnya.

Tak lama, ibunya mendengar Timmy berteriak, "Amin! Amin! Amin!"

Ibunya segera melihat apa yang ia lakukan. Kemudian si ibu melihat Timmy sedang mengacungkan tangan pada anjingnya sambil berteriak, "Amin!"

"Apa yang kamu lakukan?" tanya ibunya.

"Mengajarnya untuk duduk," jawab Timmy.

"Lalu mengapa kamu malah bilang 'amin', bukankah harusnya kamu bilang 'duduk' ?"

"Ya," jawab Timmy, "tapi kata 'amin' Selalu manjur saat digunakan pendeta, saat dia berkata 'amin', semua jemaat langsung duduk."







Rahasia Umur Sapi, Monyet, Manusia


Di awal zaman, Tuhan menciptakan seekor sapi.
Tuhan berkata kepada sang sapi

"Hari ini kuciptakan kau Sebagai sapi engkau harus pergi ke padang rumput. Kau harus bekerja dibawah terik matahari sepanjang hari.Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun.

Sang Sapi keberatan, "Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun. Kiranya 20 tahun cukuplah buatku. Kukembalikan kepadamu yang 30 tahun." Maka setujulah Tuhan.

Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet.

"Hai monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20 tahun!"

"Sang monyet menjawab "What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10 tahun cukuplah. Kukembalikan 10 tahun padamu" Maka setujulah Tuhan.

Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing.

"Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggongongnya. Untuk itu kuberikan hidupmu selama 20 tahun."

Sang anjing menolak, "Menjaga pintu sepanjang hari selama 20 tahun ? No way.! Kukembalikan 10 tahun padamu" Maka setujulah Tuhan.

Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia.

Sabda Tuhan : "Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur sepanjang 25 tahun!"

Sang manusia keberatan, katanya "Menikmati kehidupan selama 25 tahun? Itu terlalu pendek Tuhan."

Let's make a deal.

Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya padamu, berikanlah semuanya itu padaku.

Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun. Setuju ?" Maka setujulah Tuhan.

AKIBATNYA..............................

Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia dijalankan kita makan, tidur dan bersenang-senang

30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor sapi kita harus bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.

10 tahun kemudian kita menghibur dan membuat cucu kita tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.

Dan 10 tahun berikutnya kita tinggal dirumah, duduk didepan pintu, dan menggonggong kepada orang yang lewat Uhuk, uhuk (batuk)... "Eh, Ntong, mo kemane lo?"








Pendeta dan Supir Taksi



Setelah seorang pendeta meninggal dan masuk ke surga, ia melihat bahwa seorang supir taksi mendapat tempat yang lebih mulia darinya.

"Aku tidak mengerti," keluhnya pada Petrus. "Aku mengabdikan seluruh hidupku untuk jemaatku."

"Kebijakan kami di sini adalah tergantung dari hasilnya," jelas Petrus. "Apakah jemaatmu memerhatikanmu saat kamu memberikan khotbah?"

"Ya ...," pendeta itu mengakui, "beberapa jemaat selalu tertidur saat aku berkhotbah."

"Itu dia masalahnya," kata Petrus, "kamu tahu, saat orang naik taksi yang dikendarai supir taksi itu, mereka tidak hanya terus terjaga, mereka bahkan berdoa."








Tidak Mau Di Makamkan Di Yerusalem



Saat berlibur di Yerusalem, ibu mertua George meninggal.
Dengan membawa sertifikat kematian, George pergi ke kantor konsulat Amerika untuk mengatur pengiriman mayat ke Amerika agar dapat dimakamkan dengan layak.

Sang konsulat mengatakan bahwa mengirim jasad ke Amerika itu sangat mahal, sekitar lima ribu dolar. Kebanyakan orang memilih untuk menguburkan orang yang mereka kenal di sini karena hanya membutuhkan biaya 150 dolar.

George berpikir sesaat dan menjawab, "Aku tidak penduli berapa yang harus aku bayar untuk mengirim jasadnya kembali ke Amerika, aku ingin melakukannya."

Setelah mendengarnya, si konsulat berkata, "Anda pasti sangat mencintai ibu mertua Anda karena mau melakukan hal ini."

"Bukan, bukan karena itu," kata George. "Begini, aku tahu bertahun-tahun yang lalu ada Seseorang yang dikubur di Yerusalem. Pada hari ketiga, ia bangkit dari kematian!"

"Aku tidak mau mengambil risiko untuk itu."







Doa Kenaikan Pangkat Letnan Satu Menjadi Letnan Dua



Botak baru saja ditahbiskan menjadi seorang Majelis di gereja kami. Keesokan harinya dia diundang warga untuk memimpin kebaktian ucapan syukur atas kenaikan pangkat yang dia terima menjadi Letnan Satu.

Ketika kebaktian berlangsung Botak memimpin doa syafaat. "Ya Tuhan kami, kami bersyukur karena Engkau memberi anugerahmu kepada saudara kami ini menjadi Letnan Satu.

Biarlah untuk hari yang akan datang engkau memberi dia pangkat Letnan Dua...."

Sehabis kebaktian warga jemaat ngomel.. "Kok letnan satu menjadi letnan dua...sih!! emangnya naik kelas...."









Niat Mencuri Topi



Saat menyadari ia telah kehilangan topi, maka seorang pria paruh baya mengambil keputusan bahwa cara yang paling gampang untuk mendapatkan gantinya ialah pergi ke gereja dan mencurinya dari tempat gantungan topi.

Namun begitu tiba di gereja, ia mendengar Bapa Pendeta sedang berkhotbah tentang 10 Perintah Tuhan, karena itu ia mengurungkan niatnya.

Usai kebaktian ia pergi menemui Bapa Pendeta. "Bapa, saya ingin mengakui kalau Bapa telah mencegah saya dari suatu perbuatan jahat.Tadi saya datang kemari dengan niat mencuri topi. Tapi setelah mendengar khotbah Bapa, niat itu langsung saya batalkan."

"Terpujilah Tuhan," ujar Bapa Pendeta. "Tapi bagian mana khotbah itu yang membuatmu berubah pikiran?"

"Bagian dimana Bapa mengatakan ‘Jangan berzinah’, tiba-tiba saya jadi ingat di mana saya kehilangan topi tersebut.”






Kemungkinan Mati Mendadak



Sebuah kelompok belajar Alkitab sedang mendiskusikan kemungkinan untuk mati mendadak.

"Kita semua pasti mati suatu hari nanti," kata pemimpin diskusi, "dan tak satu pun dari kita tahu kapan itu terjadi, tapi jika seandainya tahu, kita pasti akan benar-benar menyiapkan diri sebelum saat itu terjadi." Semua orang menganggukkan kepala tanda setuju.

"Apa yang kamu lakukan jika kamu tahu kamu hanya punya empat minggu sebelum mati, sebelum dihakimi?" tanya pemimpin diskusi.

"Selama empat minggu itu, aku akan menginjili orang-orang belum percaya yang ada di komunitasku," kata seorang pria.

"Mulia sekali," kata si pemimpin. Semua orang pun setuju.

"Selama empat minggu, aku akan mengabdikan sisa hidupku untuk melayani keluarga, gereja, dan teman-temanku dengan lebih sungguh-sungguh," kata seorang wanita dengan antusias.

"Bagus sekali!" kata si pemimpin. Semua orang pun setuju.

Seorang pria di bagian belakang akhirnya berkata dengan keras. "Selama empat minggu itu, aku akan berkeliling Amerika dengan ibu mertuaku."

Semua orang bingung. "Mengapa kamu ingin melakukan hal itu?" tanya si pemimpin.

"Karena," kata pria itu tersenyum menyindir, "saat itu akan menjadi empat minggu terlama dalam hidupku."









Rapor Yesus Waktu Sekolah



Berita dari Nazaret telah ditemukan berkas yang diduga rapot yesus waktu sekolah Tertulis :

Agama : Nilai C Karena ditanya siapa yang menciptakan dunia ia menjawab bapaku

Olahraga : Nilai D Karena pada saat disuruh berenang malah berjalan diatas air

Matematika : Nilai E Karena disuruh menjumlah 5 roti dan 2 ikan jawabnya 12 bakul

Hanya ada satu pelajaran yang bagus yaitu

Kimia : Nilai A Karena bisa menemukan formula yang bisa mengubah air menjadi anggur.






Berperan Menjadi Seorang Istri



Seorang lelaki berdoa: "Oh Tuhan, saya tidak terima. Saya bekerja begitu keras di kantor, sementara istri saya enak-enakan di rumah. Saya ingin memberinya pelajaran, tolonglah ubahlah saya menjadi istri dan ia menjadi suami."

Tuhan merasa simpati dan mengabulkan doanya. Keesokan paginya, lelaki yang telah berubah wujud menjadi istri tersebut terbangun dan cepat-cepat ke dapur menyiapkan sarapan. Kemudian membangunkan kedua anaknya untuk bersiap-siap ke sekolah.

Kemudian ia mengumpulkan dan memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Setelah suami dan anak pertamanya berangkat, ia mengantar anaknya yang kecil ke sekolah taman kanak-kanak.

Pulang dari sekolah TK, ia mampir ke pasar untuk belanja. Sesampainya di rumah, setelah menolong anaknya ganti baju, ia menjemur pakaian dan kemudian memasak untuk makan siang.

Selesai memasak, ia mencuci piring-piring bekas makan pagi dan peralatan yang tela h dipakai memasak. Begitu anaknya yang pertama pulang, ia makan siang bersama kedua anaknya.

Tiba-tiba ia teringat ini hari terakhir membayar listrik dan telepon. Disuruhnya kedua anaknya untuk tidur siang dan cepat-cepat ia pergi ke bank terdekat untuk membayar tagihan tersebut.

Pulang dari bank ia menyetrika baju sambil nonton televisi. Sore harinya ia menyiram tanaman di halaman, kemudian memandikan anak-anak.

Setelah itu membantu mereka belajar dan mengerjakan PR. Jam sembilan malam ia sangat kelelahan dan tidur terlelap. Tentu masih banyak pekerjaan-pekerjaan kecil lainnya yang belum dikerjakan.

Dua hari menjalani peran sebagai istri ia tak tahan lagi. Sekali lagi ia berdoa, "Ya Tuhan, ampuni aku. Ternyata aku salah. Aku tak kuat lagi menjalani peran sebagai istri.

Tolong kembalikan aku menjadi suami lagi." Tuhan menjawab: "Bisa saja. Tapi kamu harus menunggu sembilan bulan, karena saat ini kamu sedang hamil."






Uang Ngobrol

Uang kertas 1 dolar ketemu dengan uang kertas 20 dolar, lalu bilang, "Hey, ke mana saja kamu? Aku jarang lihat kamu akhir-akhir ini."

Uang kertas dua puluh dolar menjawab, "Aku habis pergi dari kasino, naik kapal pesiar, lalu ke pertandingan bola, ke supermarket, dan hal-hal semacam itulah .... Kalau kamu?"

Uang kertas satu dolar bilang, "Tau sendirilah ... seperti biasa, aku di gereja terus ...."







Bau Menyengat Saat KKR

Dalam suatu Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) Budi mengikutinya dengan penuh antusias. Saat mulai Prise and Worship, kemudian Pendeta KKR tersebut mulai mengajak Jemaatnya untuk mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi.

Pendeta : " Siapa yang percaya kepada Tuhan Yesus angkat tangan tinggi-tinggi."

Budi : (Karena begitu semangatnya,Budi mengangkat tangannya sangat tinggi sekali) " Aku Percaya!!"

Tiba-tiba beberapa jemaat yang berdiri di samping Budi langsung rebah dan pingsan. Pendeta pun mulai ketakutan.

Pendeta : "Ooh Tuhan!! Apakah ini dhasyatnya kuasamu???"

Jemaat : (Dengan suara lemas) " Pak Pendeta.. ini bukan kuasa Tuhan, tapi BAUUU orang ini yang membuat kami rebah!!" (sambil menunjuk ke arah Budi)

Budi : (Sambil melarikan diri) " Ohh.. Tuhan ampunilah Budi, Budi Lupa tidak mandi Seminggu..."








Suami Ketiduran Didalam Gereja


Seorang wanita berkonsultasi ke temannya mengenai suaminya yang selalu ketiduran ketika di Gereja…”Masak tiap kali sang Pastor bercerita,dia ketiduran?Kadang2 ngorok lagi…Kan jengkel juga lama2…Malu tau…” Temannya menjawab “Gini aja…kamu bawa jarum pentul sebiji…tiap kali dia ketiduran,kamu tusukin ke dia…Gimana?”

Maka hari Minggu berikutnya, wanita tsb membawa beberapa jarum pentul di tasnya saat ke Gereja…Dan ketika sang Pastor memulai berceramah…

“Saudara2 yang terkasih…Tahukah anda, oleh siapa dan hanya oleh siapakah kita dapat hadir,berkumpul di sini?”

Sang suami mulai ketiduran…Si istri dengan sigap mengambil dan menusukkan jarum pentul ke lengannya dan…

“YA TUHANKU!!!!!!” sang suami mengangkat tangan kanannya dan berteriak dari tengah2 kerumunan penonton…

Sang pastor pun berkata .” Benar anakku…sungguh jarang menemukan umat yang antusias sepertimu…Tuhan memberkatimu…lalu..” dan pastor pun melanjutkan ceramahnya…

Sang istri pun berpikir ” Wah ampuh…Sip deh…Kalo ketiduran lagi aq tusuk lagi…biar taw rasa…”

10 menit kemudian…Sang suami mulai ketiduran lagi…Sang istri ragu2 antara untuk menusuknya lagi atau tidak…
Namun saat pastor berkata “Nah saudara2…Lalu tahukah anda siapa yang telah menanggung penderitaan kita,menebus dosa2 kita dan berkorban demi kita?”

Si Suami mulai ngorok sehingga sang istri tidak pikir2 lagi dan… “JESUS!!!!!!!!” sang suami berteriak kali ini berdiri dan memegang pantatnya…

“Benar anakku…Tuhan memberkatimu…kemudian saudara2..” dan sang pastor melanjutkan ceramahnya…

Sang istri kembali berpikir “Wah…untung saatnya tepat…Sip…ga bakal berani tidur lagi dia..”

Sekitar 30 menit kemudian…Sang suami kembali ketiduran…

Sang istri kembali merogoh tasnya untuk mengambil jarumnya, namun ternyata suaminya masih setengah tidur,ia melihat apa yang akan dilakukan istrinya…

Saat pastor bertanya “Apa yang dikatakan oleh Hawa kepada Adam ketika Ia melahirkan anaknya yang ke-99?Dia berkata…”

Sang suami langsung berdiri menunjuk ke istrinya, lalu berteriak,”SEKALI LAGI KAU TUSUKKAN BATANGAN TERKUTUK ITU, KUPATAHKAN JADI 2, LALU KUTANCAPKAN KE DALAM PANTATMU!!!!!”







Keluar Dari Kebaktian Bukan Karena Kotbah Tidak Menarik

Selesai kebaktian seorang wanita dengan tersipu-sipu menghadap pendeta,

"Pak pendeta, saya mohon maaf karena ketika tadi bapak berkhotbah, suami saya telah berjalan keluar. Saya harap bapak tidak beranggapan dia tak tertarik pada khotbah bapak, tetapi ia memang suka berjalan kalau sedang tidur."






Pengakuan Dosa Karena Merasa Menjadi Sombong



Seorang gadis muda menemui pendetanya dan mengaku bahwa ia takut telah melakukan dosa kesombongan.

"Apa sebabnya kamu berpikir demikian?" tanya si pendeta.

"Karena setiap pagi ketika saya melihat pada cermin, saya selalu berpikir alangkah cantiknya saya itu," jawab si gadis muda.

"Jangan takut, anakku," jawab pendeta meyakinkan. "Itu bukan dosa, hanya suatu kesalahan menilai diri."







Saran Petugas Menara pada Pilot yang Kehabisan Bahan Bakar



Seorang pilot yang panik menelepon darurat menara kendali, "Saya kehabisan bensin pada ketinggian 500 mil di atas Samudera Hindia -- minta petunjuk, cepat."

Menara kendali kemudian menjawab, "Tirukan saya -- `Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu ....`"







Bisnis Pengakuan Dosa



Seorang pendeta yang biasa melayani pengakuan dosa, tiba-tiba mendapat panggilan untuk pertemuan mendadak, karena tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya, si pendeta meminta tolong kepada temannya seorang rabbi untuk menggantikan.

Si Rabbi mengatakan bahwa ia tidak tahu sedikitpun tentang pengakuan dosa. Pendeta mengajak si Rabbi untuk ikut dengannya dan memperhatikan apa yang si pendeta lakukan. Akhirnya mereka berada di dalam kamar pengakuan dosa.

Tidak lama kemudian masuklah orang pertama.

Orang I : "Pak pendeta....saya ingin mengaku dosa..."
Pendeta : "Apa yang telah engkau lakukan?"
Orang I : "Aku telah berzina"
Pendeta : "Berapa Kali?"
Orang I : "Tiga kali"
Pendeta : "Ucapkan pujian pada Bunda Maria, masukkan Rp.50.000,00 ke kotak sumbangan dan dosamu telah diampuni..."
Orang I : "Terima kasih..." (dan orang tersebut pergi)

Kemudian masuk lagi orang kedua dan percakapanpun dimulai...
Orang II : "Pak pendeta... saya ingin mengaku dosa."
Pendeta : "Apa yang telah engkau lakukan?"
Orang II : "Aku telah berzina."
Pendeta : "Berapa Kali?"
Orang II : "Tiga kali"
Pendeta : "Ucapkan pujian pada Bunda Maria, masukkan Rp.50.000,00 ke kotak sumbangan dan dosamu telah diampuni."
Orang II : "Terima kasih..."

Si Rabbi akhirnya mengerti dan memahami caranya, karena merasa yakin bahwa si Rabbi sudah bisa melakukannya, si Pendeta pun pergi menghadiri pertemuan penting.

Beberapa saat kemudian masuklah orang ketiga...
Orang III: "Pak pendeta... saya ingin mengaku dosa.."
Rabbi : "Apa yang telah engkau lakukan?"
Orang III: "Aku telah berzina..."
Rabbi : "Berapa Kali?"
Orang III: "Satu kali"
Rabbi : "Lakukanlah dua kali lagi, hari ini kita punya paket special... 3 kali cuma Rp. 50.000,00"

Orang III: "?????????"








Ajakan Untuk 'Back To The Bible'



Seorang pengkhotbah dengan penuh semangat memotivasi jemaat untuk selalu percaya akan pemeliharaan Allah. Diakhir khotbahnya dia berkata, "Dengan semangat yang pernah Marthin Luther kumandangkan yaitu "Back To The Bible", mari kita tetap mempercayai Allah yang memelihara kita!!"

Usai kebaktian, seperti biasa para jemaat memberikan salam kepada sang pengkhotbah di depan pintu. Lantas tiba-tiba, dengan ekspresi wajah yang lugu dan malu-malu seorang ibu bertanya, "Maaf Pak Pendeta, perkataan Marthin Luther terlewat saya catat...."

Belum selesai si Ibu menyelesaikan penjelasannya, dengan tanpa ragu sang pengkhotbah menegaskan. Katanya, "Ooohhh itu,... 'Back to The Bible'... kalimat itu artinya adalah 'Allah menyertai kita semua'."






Tidak Boleh Berbisik-Bisik Saat Pendeta Makan Malam di Rumah



Pada suatu malam seorang Gembala Sidang diundang oleh salah anggota jemaat untuk makan malam bersama dengan keluarganya.

Setelah selesai makan malam dan ketika makanan pencuci mulut (buah-buahan) sedang dihidangkan, tiba-tiba anak laki-laki dari keluarga tersebut yang baru berumur tujuh tahun terlihat hendak membisikkan sesuatu kepada ibunya.

"Nak, tidaklah sopan berbisik-bisik di depan tamu yang sedang menikmati makan malam, katakan saja, tidak perlu berbisik-bisik," kata ibunya.

Setelah mendapat ijin dari ibunya, anak laki-laki itu langsung berkata, "Mama..., Pak Pendeta makannya banyak ya..."







Mode Pakaian untuk Lingkunan Gereja



Seorang perancang busana ingin membuat rancangan pakaian yang cocok untuk pergi ke gereja. Selama ini ia hanya merancang pakaian untuk pesta dan belum pernah menciptakan mode pakaian untuk pergi ke gereja. Oleh sebab itu, ia meminta pertimbangan Pastor Budi Luhur.

"Menurut Pastor, pakaian yang bagaimana yang cocok untuk pergi ke gereja?" "Semua pakaian cocok. Yang penting bersih." jawab Pastor

"Maksud saya, jenis potongan yang bagaimana yang dianggap pas?" Pastor menjawab lagi, "Semua potongan cocok, asalkan arahnya tepat."

"Maksud Pastor?" si desainer kebingungan

"Hindarkanlah potongan yang salah arah ... potongan bagian atas jangan dipotong semakin ke bawah dan bagian bawah jangan dipotong semakin ke atas."






Yusuf dan Istri Potifar

Leo dan temannya Jeffrey sedang bercakap-cakap tentang tokoh Yusuf yang digoda oleh isteri Potifar tetapi tidak jatuh ke dalam dosa.

Leo berkata dengan tulus kepada Jeffrey, "Yusuf itu tokoh Alkitab yang luar biasa, kesetiaannya kepada Tuhan sungguh layak mendapatkan acungan jempol. Setiap hari Yusuf digoda tante Potifar dan pada waktu itu tak ada seorangpun di rumah. Jika saya adalah Yusuf, saya belum tentu lari untuk menghidar dari tante Potifar, bahkan bisa-bisa jatuh ke dalam dosa bersamanya."

Jeffrey segera menjawab, "Untunglah Yusuf itu bukan kamu, Leo!"

Leo berkata lagi dengan sedikit nada tersinggung dan kesal, "Jeffrey, jika kamu adalah Yusuf, memangnya kamu akan lari dari tante Potifar dan tidak melakukan dosa? Wah ...! Hebat benar kamu ..."

"Ya ... saya pasti akan lari ...," jawab Jeffrey dengan mantap "...lari di tempat atau lari ke tante Potifar!" sambungnya sambil nyengir.








Gereja yang Terlalu Kecil

Beberapa jemaat mengatakan bahwa gereja mereka terlalu kecil, karena saat mereka mengantuk, kepala mereka membentur kursi yang berada di depan mereka.







Banyak Receh dalam Kolekte

Satu alasan mengapa begitu banyak uang receh dalam kolekte Gereja adalah karena tidak ada lagi mata uang yang lebih kecil daripada uang receh.







Pesan di Sebuah Gereja Agar Datang Lebih Cepat

Pesan di sebuah Gereja :
"Datanglah lebih cepat ... Jika engkau mau mendapat tempat duduk di
belakang."







Pencuri Mau Masuk Surga



Suatu hari Si Petrus kebagian tugas jaga pintu Surga. Dipesan oleh Boss, “Pokoknya jangan biarkan seorang berdosa pun yang masuk ke kerajaan ini!”

“Siap, Boss!”, kata Petrus.

Baru beberapa menit berdiri di pos, ada seorang pencuri datang. Pencuri tempatnya di neraka kan? Maka si Perus menghalangi, nggak ijinkan tuh pencuri masuk ke surga. Si Pencuri ngotot, maksa terus mau masuk.

“Gua udah bertobat, udah hidup baek-baek sebelum mati!” kata si Pencuri.

Petrus nggak percaya, “Bohong, coba buktikan, emang elo udah baptis?”

Si Pencuri jawab, “Udah, gua udah dibaptis kok, pake nama 3 orang lagi, kalo nggak salah… Bapa, Anak, sama Roh Kudus, ya kan?!!!”

Petrus masih tidak percaya, “Coba, kalo emang elo udah bertobat, siapa nama anak Boss gua?”

Pencurinya nggak tahu, “Wah… nggak tau tuh, gua waktu baptis nggak dibilang siapa nama anakNya.”

“Yee… anak Boss gua aja nggak kenal, gimana bisa ngaku udah baptis, sono lu, pergi sono…. nggak pergi gua sambit nih!”

Boss mendengar ribut ribut di luar, disuruhnya malaikat memanggil Petrus.

Petrus datang menghadap, “Pet, ada apa di luar, kok ribut-ribut?”

Petrus menunduk, “Ampun Boss, ada pencuri yang ngotot mau masuk ke sini, tapi saya nggak ijinkan.”

Si Boss terhentak, “Apa? Pencuri? Petrus… cepat balik ke pos kamu sekarang… cepat…!!!”

Suara Boss menggelegar, Si Petrus takut juga, “Iya Bos… iya…”

Dengan terburu-buru Petrus keluar, kembali ke posnya.

Tapi belum sampai 1 menit, Petrus sudah balik lagi menghadap Boss.

“Ada apa, Pet? Masih ngotot dia?” tanya Boss.

Petrus menjawab dengan hati-hati, “Ampun Boss, ampun… anu… itu… gerbang depan hilang dicuri!”

“Terlambat…” gumam Boss.







Pengacara Mau Masuk Surga



Konon katanya profesi pengacara banyak boongnya (konon lho), jadi susah masuk surga. Jadi pas ada 3 orang masuk pintu surga; seorang guru, seorang pemungut sampah, dan seorang pengacara, Rasul Petrus menguji masing-masing dengan pertanyaan terakhir untuk bisa masuk.

Ke guru dia bertanya ”Sebutkan nama kapal yg tenggelam gara-gara nabrak gunung es!. ”Titanic” jawab sang guru. Jawaban dianggap benar, Petrus mengijinkannya masuk.

Ke pemungut sampah dia bilang ”Sebutkan berapa orang yang meninggal” Petrus berfikir, kasih pertanyaan agak sulit aja, soalnya nih orang bau, ntar surga gak harum lagi dong.

”1500 orang”. Wah bener, terpaksa deh Petrus ngijinin dia masuk.

Ke pengacara dia kasih pertanyaan sulit, karena Petrus gak yakin nih orang layak masuk surga ”Ya udah, kamu sebutin deh nama-nama orang yang mati itu!”"???"






Bintang Timur dan 3 Orang Majus



Seorang ibu datang membawa anak gadisnya ke dokter. Ibunya menyatakan anaknya makin gemuk dan sering mual kalau pagi.

Setelah diperiksa, dokter mengatakan dia menduga anak gadis tersebut hamil 4 bulan.

”Mana mungkin!” sahut si Ibu, ”Dia masih 16 tahun dan belum pernah ditinggal berdua saja sama cowok, ya kan sayang?”, tanya sang ibu ke anaknya.

”Ya mama, cium cowok aja belum pernah”, kata sang anak.

Dokter berpikir sejenak, kemudian menuju jendela ruangan dan menatap keluar cukup lama.

Sang ibu bingung, ”Gimana dok, ada yang salah?”.

Dokter menjawab ”Oh gak, gak, cuma terakhir kali ada kejadian begini, ada Bintang di sebelah Timur dan 3 Orang Majus lagi berjalan di bukit, siapa tau aja ada.”









Romo dan Pembantu Pastoran Baru



Seorang romo baru saja ditempatkan di sebuah rumah pastoran baru. Dan untuk pertama kali dia bertemu dengan seorang pembantu pastoran bernama Inem.

"Romo ..., Romo ..., kamar Romo masih banyak sarang laba-labanya, sebenarnya saya ingin membersihkan tapi saya sungkan dengan Romo," tegas Bibi Inem.

"Inem ..., rumah ini adalah rumah buat kita semua, tempat ini tidak ada yang perlu disungkankan, semua ini adalah milik kita bersama!" kata Romo dengan ramah.

Tak lama kemudian, di ruang tamu ada acara perkenalan bersama para pendeta dan penatua dari gereja tetangga. Kelihatannya Romo dan para tamunya akrab sekali. Tiba-tiba Bibi Inem yang membersihkan kamar Romo berlari ke ruang tamu.

"Romo ..., Romo ..., tolong ... di ruang tamu di bawah tempat tidur kita ada tikusnya, saya takut sekali ...."

Terlihat sang Romo kaget dengan kata-kata Bibi Inem yang polos. Ia teringat akan kata-katanya tadi yang disampaikannya ke Bibi Inem. Ia hanya bingung, sementara para pendeta dan tamu lainnya hanya saling berpandangan dan tersenyum-senyum saja.






Tidak Mau Pamer Mobil Baru di Gereja

Minggu pertama setelah suamiku membeli mobil baru, kami parkir di barisan paling belakang karena tidak ingin dikira pamer.

Saat ngobrol dengan teman-temannya setelah ibadah, suamiku tidak sengaja menekan tombol alarm untuk mobilnya. Tiba-tiba, alarm mobil pun menyala dan lampunya berkedip-kedip.

Melihat suamiku gugup mencoba mematikan alarm itu, temannya menyindir, "Kok, tadi gak diumumin di warta gereja sekalian?"







Orang yang Baru

Seorang pria baru saja percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Tapi, semangatnya untuk bersaksi ngga kalah besar sama yang udah puluhan tahun percaya Yesus.

Selesai dibaptis, ia pergi ke desa pamannya di pedalaman untuk bersaksi pada orang yang ditemuinya di jalan. Begitu turun dari bis, ia ketemu orang yang ngga ia kenal. Spontan, ia bertanya, "Mas, kenal Yesus, ngga?"

Spontan orang itu geleng-geleng kepala, jawabnya, "Belum, sori aku orang baru di sini. Coba tanya Ibu yang jualan di warung itu!"





Doa dengan Bahasa Gaul di Malam Tahun Baru

31 dec 2006 malam tahun baru co gaul sedang berdoa

Co gaul : "Tuhan hujannya berenti sebentar dong, kan tahun baru gue pingin jalan ama cewek gue puter2 kota. entar klo udah sampe rumah hujan lg juga ga papa. kan sekali setahun gitu loh, masa harus hujan2. please tuhan berentiin hujan gitu loh!!!!"

Tuhan menjawab : "SO WHAT GITU LOH...!!!!"








Orang Pelit Masuk Neraka


Dua anak Sekolah Minggu sedang bercakap-cakap.

Samuel : "Coba terka, orang seperti apa yang paling banyak masuk neraka, apakah pencuri, pembunuh atau orang pelit?"

Natanael: "Tentu saja pencuri dan pembunuh! Karena yang satu mengambil harta orang sedangkan yang lain mengambil nyawa orang."

Samuel : "Kata papa-ku orang pelit yang paling banyak masuk neraka!"

Natanael: "Ach, masa iya ... ??? Apa dosanya, khan itu hartanya sendiri, suka-suka ku donk!"

Samuel : "Nah, itulah...! Saking pelitnya maka ketika Tuhan Yesus mau minta dosanya untuk dibuang ke tubir laut yang paling dalam,dia nggak ngasih!"








Semuanya Milik Tuhan


Seorang pria yang adalah jemaat bertemu seorang pendeta yang adalah gembala sidangnya di jalan. Bapak pendeta yang baik ini pun berinisiatif untuk mengajak jemaatnya ini makan malam. Setelah makan malam selesai, Pak pendeta pun dengan gembira membayar tagihannya.

Sebelum mereka berpisah, terjadi percakapan singkat diantara mereka.

Jemaat: "Pak Pendeta, saya tidak akan berterima kasih untuk makanan yang sudah Bapak belikan."

Pak Pendeta: "Lho, memang kenapa?"

Jemaat: "Karena semua yang Bapak Pendeta punya sebenarnya adalah milik-Nya Tuhan!"

Pak pendeta pun hanya senyum kecil tanpa meresponi perkataan jemaat tersebut. Mereka bersalaman dan berpisah. Suatu waktu mereka bertemu lagi di jalan. Terdorong rasa lapar, jemaat ini berinisiatif untuk mengajak Pak Pendetanya ke restoran yang sama untuk makan malam.

Jemaat: "Bapak Pendeta, saya lapar nih, kita ke restoran yang kemaren kita kunjungi lagi yuk?"

Pak Pendeta pun berpikir sebentar. Lalu dengan senyum ramahnya dia pun menjawab.

Pak Pendeta: "Maaf ya Bapak, karena uang dan segala yang saya miliki adalah milik Tuhan, jadi saya akan tanya Tuhan dulu apakah boleh saya makan di restoran itu lagi bersama Bapak."








Kendala yang Perlu Didoakan


Ada seorang pengusaha sukses yang sering menjadi donatur di gereja. Pada suatu saat ia mendapat kendala sehingga ia pulang kampung untuk mencari ketenangan.

Ternyata di kampung tersebut sedang diadakan pembangunan gereja. Setelah mengetahui bahwa ada pembangunan gereja, ia pergi ke rumah pendeta untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan gereja.

Lalu pengusaha itu berkata, "Pak pendeta, saya sangat senang dapat memberi bantuan sumbangan pada gereja, tetapi karena saya mendapat 'kendala' maka hanya ini saja yang dapat saya berikan pada saat ini."

Pendeta itu menerima yang diberikan pengusaha itu, tetapi ia tidak tahu apa arti kata "kendala". Lalu di gereja ia mengumumkan, "Saudara-saudara sekalian, pada saat ini telah diterima sumbangan dari seorang pengusaha yang sedang mendapat 'kendala.' Jadi mari kita doakan Bapak ini agar terus mendapat kendala, sekian."







Alasan Untuk Pergi ke Gereja


Pada suatu pagi, seorang ibu mengetuk pintu kamar anak laki-lakinya dan memberitahunya bahwa sudah saatnya bangun dan pergi ke gereja.

"Aku tidak ke gereja pagi ini," kata si anak.

"Kamu harus bangun dan pergi ke gereja," balas si ibu.

"Tidak mau." si anak menjawab.

"Ya, kamu harus ke gereja," si ibu berkata.

"Tidak mau. Mereka tidak menyukaiku dan sebaliknya, aku juga tidak menyukai mereka!" kata si anak. "Beri aku dua alasan bagus mengapa aku harus ke gereja."

"Satu, kamu berumur 55 tahun dan alasan kedua ialah karena kamu itu pendetanya!"






Pendeta yang Ngebut Ditilang Polisi

Dua orang pendeta mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Mereka akhirnya diminta untuk berhenti oleh seorang polisi karena kecepatannya melebihi kecepatan maksimum yang sudah ditetapkan.

"Apa yang anda lakukan? Anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi."

Salah satu Pendeta berkata, "Kami mengendarai sepeda motor ini hanya sekedar putar-putar.....lihatlah motor ini memang sangat bagus dan kencang larinya."

Si Polisi menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bagaimanapun juga, saya harus menilang anda. Mengemudi seperti itu sangat membahayakan jiwa anda. Bagaimana kalau anda mengalami kecelakaan?"

Kemudian Pendeta berkata lagi, "Jangan khawatir, Tuhan Yesus beserta kami."

Si Polisi berkata, "Wah, kalau begitu saya harus benar-benar menilang anda, karena tiga orang dilarang berada dalam satu motor sekaligus."






Kesedihan Pendeta Karena Jadi Korban Banjir

Seorang pendeta mengungsi ke rumah seorang majelis karena rumahnya kebanjiran. Dia merasa sedih sekali saat bertemu anggota jemaatnya yang kebetulan rumahnya tidak kebanjiran.

Katanya kepada majelis teman sekerjanya di gereja:
"Coba pak, gimana saya tidak sedih dan pilu terhadap anggota jemaat saya,yang tega bilang gara-gara saya kebanjiran katanya saya "kurang iman !".

Majelisnya menimpali katanya: "Emang itulah kenyataannya pak, ibarat sudah jatuh... ketimpa tangga... ketiban cat... digigit anjing lagi !?"





'Klaim' Pendeta Korban Banjir

Seorang pendeta merasa berduka dan marah kepada Tuhan karena rumahnya kebanjiran, dalam suatu kebaktian minggu dia berdoa, katanya:

"Bapa yang empunya langit dan bumi, kami anakMu,waris dari kerajaanMu berdoa dalam Nama Tuhan Yesus, kami 'klaim' janji kebenaran firmanMu..."
Seorang pendeta senior dari gereja lain yang kebetulan hadir digereja itu, berguman:

"Pendeta ini tidak sopan... baru jadi pendeta saja sudah klaim kepada Tuhan... emangnya asuransi "








Penyebab Banjir di Kelapa Gading Jakarta

Dua orang pendeta sedang bercanda dalam suatu pertemuan "Posko banjir" antar gereja. Kata pendeta GBI kepada rekannya pendeta dari GKI:

"Tahu nggak Boksu (pendeta), waktu kerusuhan Mei yang lalu, di Kelapa Gading tidak kesentuh kerusuhan sama sekali... tau nggak apa sebabnya, karena gua percikin minyak urapan " katanya sambil menyombongkan diri.

Lalu dengan becanda pula, pendeta GKI itu menimpalinya : "tapi gara-gara lu ngasih minyak urapannya kebanyakan sehingga Kelapa Gading kebanjiran"






Amplop Banjir

Dalam sebuah Ibadah raya , pendeta sedang berkotbah mengenai perlunya membantu para korban banjir khususnya membantu saudara seiman para anggota jemaat di gerejanya, katanya :

"Bapak Ibu yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, sebagai rasa kepedulian kita terhadap anggota kita yang terkena musibah banjir, mulai minggu ini kita akan edarkan amplop khusus untuk korban banjir... namun dengan satu syarat... jangan melupakan amplop persembahan perpuluhan saudara....."






Pendeta Dilarang Membalas

Pada suatu hari keluarga seorang Pendeta sedang berkendara untuk menghadiri suatu ibadah Natal. Maka dengan penuh sukacita Pak Pendeta bersama keluarganya menuju tempat yang tertera dalam undangan.

Sesampainya di tempat yang dituju ternyata halaman parkir telah dipenuhi oleh para undangan lain. Nampaknya ibadah ini cukup menarik minat banyak orang. Setelah berputar-putar, beruntung ternyata terdapat satu tempat parkir diantara mobil-mobil yang penuh sesak dan di sana sudah menunggu si tukang parkir.

Melihat mobil Pak Pendeta, dengan gesit tukang parkir memberikan tanda dan Pak Pendeta menghampirinya.

Setelah mengarahkan kendaraan ke tempat yang tersedia si tukang parkir dengan aba-abanya, "terus ... terus... kiri ... kiri ...."

Dengan dengan gesit Pak Pendeta mengikutinya. Tukang parkir terus mengarahkan, "balas ... balas ... balas...."

Dan tiba-tiba terdengar bunyi "DUK". Ternyata bemper mobil Pak Pendeta menyeruduk mobil lain. Dengan agak marah si tukang parkir menegor, "Bagaimana Bapak ini ... kan sudah saya arahkan balas ... balas ... malah terus saja."

Dengan tenang Pak Pendeta balas menjawab, "Dik ... saya ini Pendeta, harus mengasihi setiap orang dan dilarang membalas."






Mengucap Syukur Karena Pendeta Tidak Datang

Dalam sebuah pertemuan keluarga, berlangsung hampir malam tiba dan mendekati makan malam, namun sang tuan rumah gusar karena tidak ada pendeta yang hadir.

Lalu ia mendekati MC dan katanya: "Maukah bapak pimpin doa ucapan syukur karena tidak ada pendeta yang datang?"

Lalu sang MC mengajak jemaat berdiri dan katanya: "Saudara sekalian mari kita mengucap syukur karena tidak ada pendeta yang datang"






Ayat yang Cocok Untuk Perkawinan

Seorang guru Sekolah Minggu menguji anak-anak kelas besar dengan hapalan ayat.

"Siapa yang bisa menyebutkan ayat yang sesuai untuk pembaptisan?"

"Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum," jawab seorang anak.

"Bagus. Nah, bagaimana kalau ayat untuk pengampunan?"

"Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga."

"Wah, ternyata kalian pintar-pintar. Coba sekarang, sebutkan ayat yang cocok untuk perkawinan!"

Ternyata kali ini tidak ada yang tahu. Namun, beberapa saat kemudian, seorang anak mengangkat tangan dengan malu-malu.

Ia pun mengucapkannya pelan-pelan, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."






Di Gereja Tidak Boleh Berisik

Sebelum mengakhiri kelasnya, guru Sekolah Minggu bertanya kepada murid-muridnya.

Guru : "Kenapa kalo di gereja kita tidak boleh berisik?"

Murid: "Karena di gereja ada yang lagi tidur."






Menyumbang Untuk Tempat Penampungan Anak

Bu Endah sedang kecapekan dan depresi karena mengurus 4 orang anak majikannya yang masih kecil-kecil.

Tiba-tiba pintu rumah diketuk, dan ternyata ada Ibu Amal, seorang aktivis gereja. Dia datang membawa map sambil berkata,

"Sore Bu, maaf, begini nih, gereja kami kan sedang berencana membangun sebuah tempat penampungan anak-anak. Nah, barangkali ibu mau membantu menyumbangkan sesuatu untuk rumah penampungan tersebut...?"

"Oh ... ada!" kata Bu Endah dengan pandangan kesal,

"Saya mau menyumbang 2 anak laki-laki, 1 balita dan 1 bayi, atau paling tidak salah satunya."






Yang Mau Menikah Maju

Seorang pendeta dijadwalkan akan memimpin upacara pemberkatan nikah setelah kebaktian Minggu.

Ketika kebaktian akhirnya selesai, ia pun akan memanggil pasangan yang akan dinikahkan itu. Namun, pak pendeta tersebut tiba-tiba lupa nama pasangan yang akan menikah itu, jadi ia pun berkata, "Yang mau menikah, tolong maju ke depan ...."

Dan segera, empat gadis, tiga janda, empat duda, dan enam pemuda berebut maju ke depan.











2 comments:

  1. Thanks for all your writing, please come to my Blog
    https://humorilustrasi.blogspot.co.id/

    ReplyDelete