Daily Bread

MASA DEPAN TERJAMIN

YEREMIA 29:11
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Contoh:  Tuhan sudah punya rencana menciptakan manusia. Lalu Dia mempersiapkan selama 5 hari penciptaan dan setelah semuanya Dia berkata “semuanya baik” baru Dia menciptakan manusia.

Atau suami istri saat sang suami mengetahui istrinya hamil mereka akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh bayinya yang belum lahir. Saat lahir bayinya, maka semuanya sudah siap dipakai oleh sang bayi.

Kita belum tahu apa yang terjadi pada hari besok maupun minggu depan, tetapi yang pasti Dia sudah mempersiapakan segala sesuatunya untuk kita sebelum kita melangkah ke hari besok.

-          Rencana awal Tuhan untuk manusia adalah keberhasilan.
Kejadian 1:27-28
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

-          Kegagalan manusia adalah pilihannya sendiri.
Apakah itu kegagalan?
Bangkrut?
Tidak berhasil?
Kegagalan adalah ketika anda tidak mau melakukan apa-apa saat anda jatuh.

-          John Charles Salak berkata”:
Ada 2 tipe orang2 yang gagal:
1. Mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya
2. Mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.

-          Thomas Alva Edison.
Ia menciptakan lampu pijar.
Ia gagal membuat lampu pijar sebanyak 9.998
Ia berhasil pada yang ke 9999.
Jika ia putus asa, maka sampai sekarang mungkin tidak ada lampu pijar yang menerangi rumah2.

-          Adam Khoo.
Ia gagal dalam kehidupan waktu ia masih kecil.
Sekarang ia menjadi seorang motivator yang sukses.

-          Kolonel Sanders
Kegagalan hidup silih berganti. Dia membuka pom bensinnya terbakar.
Pada umur 64 tahun dia menjual ayam goreng yang sangat terkenal, KFC.

-          Ada seorang yang pernah mengalami kegagalan demi kegagalan.
1831 bangkrut dalam usaha
-          1835 istrinya meninggal
-          1836 stress dan hamper masuk rumah sakit jiwa
-          1837 kalah dari kontes pidato
-          1840 gagal menjadi anggota senat di amerika serikat
-          1856 gagal menjadi wakil presiden
-          1858 gagal di kongres
-          1860 Berhasil menjadi Presiden Amerika serikat
-          Namanya adalah Abraham Lincoln.


APA YANG HARUS KITA LAKUKAN AGAR TIDAK GAGAL?
-           
1. ANDALKAN TUHAN YESUS.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,”

Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

1 Samuel 29.  Ziklak di serbu oleh Amalek.
Hal pertama yang Daud lakukan adalah meminta petunjuk dari Tuhan.

Andalkan  Yesus dilangkah pertama adalah berarti anda benar-benar percaya kepadaNya dan kuasaNya. 

2. JADILAH DIRIMU SENDIRI.
“demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,"

AYUB 42:2
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

AYUB  2: 9 – 10
9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
 10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

AMSAL  18 : 16  “Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar. “

Manusia memiliki potensi yang tak terbatas. Jadilah dirimu sendiri karena anda adalah special dan dipakai Tuhan secara special.

3. MASA DEPAN YANG TERJAMIN.
“untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Masa depan tidak perlu ke PERAMAL atau membaca ramalan bintang.

1 Korintus  15 : 33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”

Amsal  13 : 20 “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”

Amsal 27 : 17  “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.”


Siapa temanmu itulah masa depanmu. Harus memiliki teman gaul yang dapat mendukung pekerjaan ataupun karir kita. 




UBAH PARADIGMA



Yohanes 5:1-17

Betesda yang artinya “House of Mercy” adalah sebuah kolam yang terkenal ajaibnya.
Jika sewaktu-waktu ada malaikat turun ke kolam dan menggoncangkan airnya, maka siapa saja yang pertama turun ke kolam itu akan menjadi sembuh dari penyakitnya.
Kolam itu menjadi sangat populer bagi kalangan orang-orang yang sakit.
Di antaranya ada seorang yang menaruh harapannya kepada kolam itu selama 38 tahun.
Matanya tertuju kepada kolam itu, paradigmanya terkurung dan hatinya berharap dan berharap dari tahun ke tahun selama 38 tahun. Yang dia harapkan menjadi kepahitan, kekecewaan, dendam, sakit hati, putus asa dan ketidak percayaan diri. Tujuan hidupnya telah pudar dan pikirnya hanya menunggu kematian.
Apakah kehidupan anda sama seperti itu? Walau normal tetapi tujuan hidup ini terasa pudar dan kosong oleh karena adanya kesakitan di hati, kekecewaan, tidak percaya diri, putus asa...? Yang pasti saat ini adalah kemanakah matamu memandang dan berharap? Apakah sama seperti orang yang sakit 38 tahun itu? Hidup didalam kotak karena tidak berdaya. Putus asa karena harapan dan tujuan hidupnya menjadi kelam.
Lalu apa yang menjadi solusi hidupnya? Apa yang membuat orang sakit ini mendapatkan tujuan hidupnya yang baru? Mari kita belajar bersama. Ada 3 point bagaimana Yesus mengubahkan orang ini :


1.  Ubah pola pikir (Paradigma/mind set). (ayat 6-7)
Pertanyaan Tuhan adalah “Maukah engkau sembuh?” Tentulah pertanyaan ini adalah pertanyaan yang aneh. Common sense adalah orang ini menunggu selama 38 tahun dan harapannya adalah kesembuhan. Tentu saja dia mau sembuh. Pertanyaan Tuhan selalu ada tujuannya.
Ketika pola pikir dan paradigma orang ini tertuju kepada kolam tersebut dan berharap adanya kesembuhan. Dia tidak tahu bahwa Sang Penyembuh ada didepannya. Jawaban orang itu adalah kekesalan dan kekecewaan. Dia marah karena sikonnya tidak mendukung. Orang2 disekitarnya tidak men-support. Pertanyaan Tuhan sebenarnya adalah untuk mengubahkan paradigmanya. Agar harapannya beralih kepada Tuhan. Jangan lagi berharap pada kolam itu. Jangan lagi memandangi kolam itu. Sama seperti perempuan yang sakit pendarahan selama 12 thn. Semua hartanya habis karena harapannya kepada manusia. Saat dia merubah pikirannya kepada Yesus dan mendapatkanNya, saat itu juga sembuhlah dia. Saudara, ubahkan paradigma kita dan arahkan harapan kita hanya kepada Yesus, bukan yang ada di dunia ini. Bagaimana cara mengubahkan paradigma kita? Jawabannya hanyalah Firman Allah. Yakobus 1:21. Dari mulutNya keluar Firman “Maukah, marilah, dapatkah...Tuhan tidak memaksa anda, tetapi andalah yang mengambil keputusan.


2. Taat. (ayat 8-9)
Taat terhadap FirmanNya dan kehendakNya.
Orang sakit ini ketika dia disuruh Tuhan untuk bangkit dan mengangkat tilam dan berjalan, ia tidak berbantah. Tentulah ia tahu resikonya bahwa pada hari itu adalah hari sabat. Kadang Firman Tuhan tidak bisa masuk akal oleh pola pikir manusia. Kadang kita tidak berani menjalankannya karena berpikir itu tidak masuk akal. FirmanNya menuntut iman kita dan iman menuntut ketaatan kita untuk menjalankannya. Jika paradigma atau mind set kita belum di posisikan dengan benar, maka kita akan mengalami kesulitan dalam hal ketaatan.


3. Hidup didalam Kasih KaruniaNya. (ayat 14-15)
Kasih karuniaNya sangatlah mahal, tetapi gratis.
Bagi orang yang melihat atau yang mendengar akan sangat heran dan tidak habis pikir mengapa orang itu bisa disembuhkan, tetapi bagi sang penerima kasih karunia merasakan hal yang tak terlupakan dan amaze. Seorang perempuan ketangkap basah karene berzinah, Tuhan Yesus mengampuninya dan berkata “dosamu sudah diampuni, pergilah dan jangan berbuat zinah lagi.” Mungkin orang2 yang menonton pada saat itu kecewa kenapa dia diampuni? Penonton kecewa, tetapi yang menerima kasih karunia amaze dan moment yang tak terlupakan baginya.
Begitu juga orang yang sakit ini di sembuhkan secara jasmaniah, tetapi rohaniah belum. Pada saat itu, saat dia menerima kasih karuniaNya. Pada saat itu juga dia mengenal Yesus dan memuliakan Dia.
Jangan sia-siakan kasih karuniaNya yang sudah Dia berikan kepada anda. Apakah anda penonton atau penerima kasih karunia?
Hidup ini akan berarti jika pertemuan kita dengan Yesus. Tujuan hidup ini adalah menyelesaikan pekerjaan yang Dia berikan kepada kita (Yoh 17:4)
Arahkan pikiran kita hanya tertuju kepada Dia. Taatlah akan FirmanNya dan hiduplah didalam Kasih KaruniaNya. Setiap hari kita ada sebagaimana kita ada karena Kasih KaruniaNya. Jadi, pilihannya ada ditangan anda: apakah berharap kepada dunia atau kepada Yesus.

Nick Vujicic yang lahir tangan dan kaki buntung. Harapan hidupnya kosong. Umur 10 tahun ingin bunuh diri. Ketika dia mengalami pertemuan dengan Yesus, paradigmanya di ubahkan. Suatu hari dia berkata : “Orang kerap bertanya bagaimana aku bisa bahagia walaupun tidak punya lengan dan tungkai. Jawaban cepatku adalah aku punya pilihan. Aku bisa merasa marah karena tidak punya tungkai, atau aku bisa bersyukur karena punya tujuan. Aku memilih sikap bersyukur. Kau juga bisa melakukannya.”



*******************************************************************************



BENIH FIRMAN.  Part 1




Lukas 8:12 “Benih yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.”

Type orang seperti ini adalah basic orang-orang Kristen dengan persentasi yang cukup tinggi. Mereka datang ke gereja dan pulang karena bagi mereka adalah suatu ritual orang Kristen, atau suatu rutinitas bagi orang yang namanya Kristen. Syukur kalau mereka datangnya tiap minggu. Begitu banyaknya orang2 seperti ini kalau kegereja hanya karena ada waktu sisa, ngga enak ama gembala, takut di omelin ama ortu atau yaa...sekali-kali nongol bentar aja deh daripada bingung mo kemana.
Membaca alkitab atau doa ??...uh jangan berharap dah. Mending melakukan kegiatan yang lain2 yang lebih fun dan enjoy. Doa kalau emang saat ada kebutuhan dan baca alkitab kalau lagi punya mood...5 menit cukuplah ya...abis itu tidur.

Well, type orang seperti ini begitu banyaknya di sekitar kita...atau mungkin anda sendiri ?
Dia datang kegereja bukan berarti mereka tidak mendengarkan Firman Tuhan. Dia mendengarkan Firman Tuhan dan menaruhkannya di dalam hati mereka. Namun ia tidak mengerti Firman itu (Matius 13:19) Setelah keluar dari gedung gereja atau keluar dari persekutua dan ia melihat dunia yang lain. Maka dari situlah si iblis mengambil benih Firman yang barusan didengar. Ia kembali masuk ke dunia dan mengikuti pola hidup dunia dan bahkan ironisnya ia lupa siapa dirinya sebenarnya.
Tidak ada badai tidak ada hujan (masalah), dengan tersendirinya ia begitu gampang di ombang-ambing oleh dunia ini. Mengikuti kenikmatan dunia dan jalan-jalan yang penuh dengan kepuasan kedagingan, tetapi ujungnya adalah jurang yang mematikan. Bukalah mata anda dan lihatlah keadaanmu !
Ingat teman-teman ! Tujuan utama si iblis mengambil benih Firman adalah supaya kita jangan percaya kepada Yesus Kristus dan tidak diselamatkan.

Perhatikan sekali lagi dalam diri kita...apakah kita termasuk type yang seperti ini ?
Begitu pentingnya saudara2 jika anda mendengar atau membaca Firman Tuhan tetapi tidak mengerti...bertanyalah kepada orang yang lebih mengerti. Karena jika Firman itu terbuka di hatimu maka Ia akan mengontrol jiwamu. Jika jiwamu terkontrol dengan Firman, maka anda akan bertindak, bersikap dan hidup didalam kebenaran. Yakobus 2:21 berkata “terimalah Firman dengan lemah lembut yang tertanam didalam hatimu yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”
Jiwa anda (pikiran, perasaan dan kehendak) itu menguasai perbuatanmu, sedangkan hati anda cermin dari sifat anda. Atau lebih dalam lagi, hati adalah dasar anda yang sebenarnya. Bahasa inggrisnya berkata “The inner man.”  (Efesus 3:16).


to be continue...

*********************************************************************



BENIH FIRMAN.   Part 2

Kemarin kita sudah melihat dasar hati dari kebanyakan orang2 kristen yang setelah menyerhkan diri dan setelah itu tidak mau berbuat apa2. Ia tidak bisa bertumbuh, ia tidak mengenal Tuhan dan ia membiarkan dirinya di bawa arus oleh dunia ini.

Sekarang, mari kita masuk ke tingkat yang lebih dalam lagi.
Lukas 8:13 “Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.”

Type orang Kristen ini agak berbeda dengan yang pertama, karena type ini bukan type yang tidak mau belajar. Type ini suka belajar Firman Tuhan.
Ia tergolong rajin kegereja memuji dan menyembah Tuhan. Ia dengan serius mendengarkan Firman Tuhan.
Di katakan “...setelah mendengarkan Firman, menerimanya dengan gembira.”
Hmm...berarti dia ini suka ama Firman Tuhan, benar ? Ia bahkan menyimpan di dalam hatinya, benar?
Lalu apa yang menjadi masalah pada orang ini ? Masalah di sini adalah hatinya berbatu-batu. Tidak mengandung banyak tanah yang cukup untuk benih itu bertumbuh.
Saat benih itu mulai bertumbuh, tetapi sayang...ia tidak kuat. Karena akarnya tidak bisa bertumbuh. Saat ada angin atau aliran air yang deras, maka benih yang tumbuh tanpa akar (akarnya tidak menemukan sumber untuk bertumbuh) itu akan terseret oleh arus air atau tertiup oleh angin dan rusak.

Bagaimana kalau kita lihat kenyataan type orang seperti ini yang mungkin ada di sekitar kita atau mungkin orangnya yang sedang membaca email ini....atau yang buat artikel ini :D
(selalu introspeksi diri)
Seperti yang sudah diuraikan di atas bahwa orang ini suka dengan Firman Tuhan. Ia rajin kegereja dan bahkan mungkin melayani Tuhan di bidang terntentu.
Masalah utama di hati orang ini adalah hatinya sangat keras !  Masih memikirkan untuk dirinya sendiri. Ia hanya terima logos...tetapi tidak terima rhema.
Ia mendengar/membaca Firman Tuhan dan dengan sukacita ia melihat pernyataan Firman ini telah menegur dia. Tetapi sayang,  ia tetap berpegang pada prinsip dirinya.


Mari kita lihat satu ayat :
“Sebab jika seorang hanya mendengar Firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.” Yakobus 1:23-24

Begitulah, Firman yang hidup yang penuh dengan kuasa tidak bisa bertumbuh dengan baik di dalam hatinya. Ia hanya mengamati dirinya pada saat Firman di sampaikan atau saat membacanya. “Oh, Firman ini menegur aku!”  atau “Gilee neh Firman ini...kena gw banget dah!”
Setelah itu...atau besoknya, ia segera lupa dengan Firman yang telah ia terima itu.


Apa yang terjadi pada orang ini saat datang masalah / pencobaan ?
Dikatakan pada ayat ini bahwa ia murtad saat datang masa pencobaan.
Ketika menghadapi pencobaan, ia sudah lupa dengan Firman Tuhan atau janji2 Tuhan.
Ia mengandalkan kekuatan dirinya sendiri untuk menghadapi masalah tersebut. Kalau ia tidak mampu, ia meminta pertolongan manusia. Ternyata manusia itu tida bisa menolong dia...bahkan menipu dia.
Maka, berteriaklah dia kepada Tuhan. Mengapa Tuhan membiarkan aku seperti ini ? Mengapa Tuhan tidak peduli ? Mengapa Tuhan tidak menolong aku ? Mengapa oh mengapa ? Dengan berlinangan air mata buaya menangis mengadu ke Tuhan kalau Tuhan tidak datang menolong dia. Maka keluarlah umpatan terhadap Tuhan dan ngomel dan ngeluh dan....ia meninggalkan gereja. Ia menjual imannya dengan perbuatan bodohnya sendiri. Ia marah dengan Tuhan karena Tuhan tidak datang menolong dia. Padahal Tuhan belum sempat membuka mulutNya untuk berbicara dengan dia, tetapi dia sudah bertindak duluan dan meminta bantuan manusia. Baru saja tangan Tuhan hendak turun menolong dia, ternyata tangannya lebih cepat daripada tangan Tuhan.
Hey ! Ingatlah Tuhan berkata terkutuklah orang yang mengandalkan manusia. Dan diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.

Saudara, terimalah Firman Tuhan dengan lemah lembut. Bukan dengan hati yang keras. Sehingga Firman Tuhan mantul balik karena kekerasan hati kita.
Apakah anda termasuk type seperti ini ??  Oh mungkin tetangga kita termasuk type yang seperti ini.
Ya itu orang itu yang typenya seperti ini neh..!!
Well, mari kita lihat hati kita masing-masing daripada lihat hati orang lain.

to becontinue...

*********************************************************************

BENIH FIRMAN.   Part 3



Setelah kita mempelajari 2 kategori benih yang tertabur di pinggir jalan : Jemaat-jemaat biasa yang menerima Yesus sebagai juru selamat dan thats is. Tidak berbuat apa-apa setelah itu. Hatinya netral : hidup dalam Tuhan dan hidup dalam duniawi. Sehingga benih Firman dibiarkan begitu saja.
Dan benih yang tertabur di tempat yang berbatu-batu adalah hati yang keras, sombong bahkan udah tahu firman itu benar tapi ia tetap memakai pola pikir dan pinsipnya sendiri.  Terlalu mengandalkan diri (manusia) daripada Tuhan. Makanya orang ini sangat banyak kecewa dengan Tuhan...bahkan orang-orang  Kristen.
Ingatlah...keselamatan bukan dari manusia, tetapi dari Yesus. Betapa bodohnya jika kita mau marah ama Tuhan atau bahkan meninggalkan Tuhan hanya karena manusia. Sedangkan semua manusia tidak akan luput dari tahta pengadilan Allah. Jadi percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.


Sekarang, mari kita masuk ke kategori yang ke-3 : Benih yang ada di semak diri.
Jika anda seorang yang aktif dalam Tuhan dan terlibat dalam pelayanan. Type inilah anda.
Ia malayani, ikut persekutuan, ikut semua kegiatan mungkin dan rajin baca alkitab dan berdoa.
Bahkan lebih extreme lagi....ia bisa termasuk pendeta atau hamba Tuhan yang lainnya.


Type ini bukanla type yang sembarangan. Karena sekuat-kuatnya orang di dalam Tuhan. Mau tidak mau, ia akan menghadapi semak duri-semak duri di dalam kehidupan.
Mungkin saat ini anda termasuk kategori ini ? Yang pasti saya juga pernah mengalami hal seperti ini.


Apakah sama masalahnya dengan yang pertama ? Oh iya...masalahnya sama. Hanya cara pertumbuhannya yang berbeda.
Yang pertama benih itu belum sempat bertumbuh sudah di curi ama iblis. Hilang begitu saja.
Baru saja menghadapi masalah sudah jauh dari Tuhan.
Yang kedua benih itu baru saja bertumbuh, tetapi ia tidak bisa berakar karena ia tidak menemukan tanah oleh karena banyaknya batu-batu. Saat ia menghadapi masalah, ia sempat bergumul tetapi tidak bertahan lama. Ia percaya sebentar dan murtad kata Firman Tuhan.


Nah, masalah yang di hadapi oleh benih yang ketiga ini adalah benih ini bertumbuh. Ia berakar dan ia bertumbuh dan bertumbuh. Tetapi masalahnya adalah ia mengijinkan tanahnya (hati) ditumbuhi tanaman yang lain yaitu oleh semak duri.
Benih Firman dan semak duri bertumbuh bersama, sehingga pertumbuhannya terganggu karena ia terhimpit oleh tanaman yang lain. Ia tidak bebas, ia sesak, ia tidak bisa bergerak dengan leluasa. Seolah-olah one bedroom apartment di isi oleh 10 orang. Gimana bisa tinggal dan berkeluarga disitu?


Ok, jadi apa yang menghimpit orang seperti ini ?
Ada 3 hal yang menghimpit dia, yaitu : Kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup.
Saya mau tanya “Apakah anda saat ini sedang mengalami hal seperti ini?
Pernahkah anda mendengar seorang hamba Tuhan jatuh karena ketiga hal tersebut ?


Mari kita simak sebentar penjelasan dari ke3 hal tersebut :
1. Kekuatiran. Apa yang dikuatirkan ? Oh tentu saja masa depan. Semua manusia pasti kuatir akan masa depan. Sebab manusia tidak tahu apa yang terjadi dengan hidupnya di hari yang akan datang.
Kita takut apa yang bakal terjadi saat dewasa nanti. Apakah aku bisa berhasil ? punya rumah, punya pasangan hidup, punya ini dan itu...
Gimana kalo aku udah mulai tua ? Tabungan masih minim, kerjaan masih belum mantab. Gimana ya?   Ah belum lagi punya anak...gimana membiayainya ?
Konsentrasinya ke Tuhan menjadi buyar. Hatinya jadi bimbang. Imannya mulai luntur. Arahan matanya terbelah antara tertuju ke Tuhan atau keadaannya saat ini ?  Padahal ia tahu bahwa Tuhan berkata carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semua kekuatiran kita akan di penuhi oleh Tuhan. Ia tahu janji-janji Tuhan.
Dia mulai bertanya ke Tuhan “Kapan janjiNya akan di genapi?”  Tuhan bertanya balik “Kapan anda mau percaya dan mencari Aku?”  Tetapi sayang..ia tidak bisa mendengar karena terbuai dengan kekuatirannya.


2. Kekayaan. Ingin hidup mewah. Nah, ini langkah kedua setelah ia kuatir dengan masa depan dan keadaannya.
Ia mulai mengurangi waktunya untuk Tuhan. Ia lebih mencondongkan pikirannya kepada uang daripada Tuhan. Tujuan utamanya pokoknya aku harus kaya.
eeiiits!! Jangan berpikir oh kalo gitu orang Kristen ga boleh kaya donk ? Oh sangat amat boleh untuk kaya.
Inti permasalahannya di sini adalah : ia lupa mencari kerajaan Allah sebagai yang utama. Ia lupa mencari hadiratNya. Saking sibuknya sehingga ia sudah lupa untuk mengutamakan Yesus dalam setiap tindakannya. (Yakobus 4:13-17)  
Ia lebih memandang uang daripada mencari kehendakNya. Ia memakai karunia/talentanya untuk mendapatkan uang dari pada untuk Tuhan. Hatinya lebih agresif ke uang daripada Tuhan. Ia lupa mana yang lebih utama. Tuhan Yesus berkata “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walupun seorang berlimpah2 hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Lukas 12:15




3.  Kenikmatan hidup. Bersenang-senang di dunia.
Anda harus bersenang-senang selama masih hidup. Itulah kata yang banyak kita dengar dari orang2.
Ya, saya juga setuju dengan kata2 itu. Tetapi senang2nya itu dalam bentuk apa dulu ?
Masalahnya kesenangan atau kenikmatan hidup ini adalah salah satu yang menghimpit kita untuk bertumbuh.
Kenikmatan hidup dunia adalah kenikmatan untuk memuaskan kedagingan. Tidak didalam kekudusan. “Ah, orang Kristen jangan sok sucilaaaaaaah! Gak perlu sampai begitulah...kristen tetap Kristen. Tapi khan perlu menikmati hidup ini!”
Tuhan berkata, suatu saat jika Dia datang kembali menjemput kita, kita akan menjadi sama seperti Dia (kekudusan), bukan sama seperti dunia. Bahkan Rasul Yohanes berkata, jangan mengasihi dunia. Karena siapa mengasihi dunia, Kasih Bapa tidak akan ada pada orang itu. Ia akan berjalan sendiri.
Jadi saudara, kita yang di dalam Kristus. Hidup bersenang-senang itu adalah menikmati kehidupan yang sudah Dia berikan hari demi hari dengan ucapan syukur. Mengikuti arus kehidupan bersama dengan Dia.  Hidup yang memuliakan Dia. Rasul Paulus berkata, hidupku bukan untukku lagi, tetapi untuk Tuhan.
Bersenang-senanglah dalam hidup. Nikmatilah berkat yang Dia berikan untuk kita. Tetapi dengan catatan bersenang-senang yang memuliakan Dia, bukan kita (aku).
Pengkhotbah berkata hidup ini seperti mencari kehampaan. Ngejar sana ngejar situ untuk mencari hal-hal yang binasa. Bersenang-senanglah dalam hidup yang sementara ini. Nikmatilah hidup ! Katanya. Tetapi, jangan satu ayat di jadikan konklusi. Konklusinya ada di pasal yang terakhir
Pengkhotbah 12:13 “Akhir kata dari segala yang didengar ialah : Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”


Mari kita lihat 2 tokoh yang juga mengalami goncangan hidup oleh karena 3 hal tersebut.
1. Asaf.  Mazmur 73
Asaf adalah seorang Worship Leader pada jaman Raja Daud. Ia adalah seorang yang penuh dengan urapan dan penyembahannya yang profetik.
Tetapi ia juga mengalami goncangan karena ia membandingkan hidup dengan orang lain.
Ia mulai cemburu dan kuatir dan iri hati. Orang dunia kaya, berhasil dan hidup mereka bersenang-senang. Bahkan...lihat, mereka juga sehat-sehat. Mereka kalo diukur secara kacamata jasmaniah lebih diberkati daripada aku.
Aku kerjanya gini-gini aja memuji Tuhan setiap hari, tetapi mereka membuka mulut mereka melawan Engkau.
Aku kena sakit penyakit...lihat...lihat...mereka sehat-sehat dan bahkan menghina Engkau, apakah Allah maha tahu ?
Kacamata rohani Asaf menjadi buta oleh karena terbuainya dengan kehidupan duniawi.
Kemudian di ayat 16-17 menjadi jawabannya Asaf.
Saat ia kembali mendekatkan diri keTuhan dan konsentrasi masuk kedalam hadirat Tuhan.
Barulah mata rohaninya terbuka kalau orang-orang dunia akan tetap masuk kedalam penghakiman.
Orang-orang dunia seolah-olah berdiri dan berjalan ditempat yang licin. Kapan saja bisa jatuh dan mati.
Hukumannya adalah siksaan yang kekal. Sedangkan engkau Asaf, jangan putus asa dan tawar hati. Sebab ketekunanmu untuk Aku tidak akan sia-sia.
Kemudian Asaf berkata “Sekalipun hatiku dan dagingku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” Ayat 26
Ingat dengan kejadian orang kayak dan Lazarus yang miskin ?


2. Yeremia.  Yeremia 12
Apakah anda pernah berpikir ? Mungkin anda yang mengalami goncagan seperti ini, kalo pendeta mah ngga akan ngalamilah.
Gimana dengan seorang nabi besar ? Yeremia ??
Yeremia di utus oleh Tuhan untuk memberitakan Firman Tuhan. Tetapi tidak ada orang2 yang bertobat, yang kemarin di singgung oleh Pak Rubin di retreat.
Yeremia mengabarkan injil di hadapan orang2 yang keras hatinya. Mereka terlalu bersenang-senang dalam kehidupan duniawi, sehat, aman, kaya, makmur dan lain-lain. Persis seperti yang di alami oleh Asaf tadi.
Yeremia jadi tidak konsentrasi oleh karena apa yang dia lihat dan dia alami. Ia mulai membanding-bandingkan hidupnya dengan kehidupan orang-orang dunia. Ia jadi iri hati, cemburu dan ia naik banding dengan Tuhan.
Tuhan berkata kepada Yeremia,”Anda berlari dan merasa sudah kalah berlomba dengan orang yang berjalan kaki, gimana nantinya kamu memakai sepeda motor kalah berlomba dengan yang bersepeda ?”
Berapa banyak dari kita yang merasa capek dan lelah oleh kerena kehidupan ini ? Rasanya orang dunia lebih makmur dan mendapatkan hasil yang lebih baik daripada kita yang ada di dalam Tuhan ?
Kenyataannya saudara, Tuhan berkata kepada Yeremia bahwa posisinya ada di garis depan dibandingkan dengan orang2 dunia. Posisi kita lebih baik sebenarnya daripada orang2 dunia. Tuhan mengukur secara rohaniah, tetapi manusia mengukurnya dengan jasmaniah.
Intinya saudara, supaya kita boleh menjadi terang dan garam. Menjadi teladan bagi orang dunia. Berdiri di garis depan untuk membawa orang2 dunia kepada Tuhan.
Tuhan memberikan penjelasan kepada Yeremia bahwa di hari yang akan datang, dia akan memakai Ferari dan mereka akan memakai mobil biasa. Di hari yang akan datang kehidupan tidaklah semakin baik, jadi janganlah mengeluh dan merasa sudah kalah dan mau berhenti berlari. Teruslah berjuang sampai ke garis finish.
2 Taw 15:7 “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu.”


Jadi saudara, sebagai penutup. Bukan berarti kita sebagai orang Kristen tidak di berkati dan kalah di berkati dibandingkan orang dunia. Tuhan berjanji, selama kita mencari Dia, mengutamakan Dia dan meletakkan Dia di posisi yang utama. Maka semua yang kita butuhkan akan di sediakan.
Ia berjanji kita akan naik dan tidak turun. Menjadi kepala tidak menjadi ekor.
Jangan membanding-bandingkan dengan orang lain. Jangan merasa rumput tetangga lebih hijau dari pada kita punya. Arahkan mata kita hanya tertuju kepada Tuhan, seperti Petrus berjalan di atas air.
Saat Petrus kuatir dan melihat kiri kanan dan kelelep.


Sebagai konklusi :
Apakah hati kita ada semak durinya ?  Detanglah kepada Tuhan, maka Ia akan memberikan kelegaan kepadamu. Buka hati kita dan biarkan Dia yang akan membersihkan hati kita dari semak duri.
Percayalah kepada Dia dan pegang janji-janji Tuhan. Sebab tidak akan Dia biarkan orang benar jatuh dan terlantar.


to be continue....


**********************************************************************


BENIH FIRMAN.   Part 4 (Final)



Setelah kita membahas tiga type benih yang berbeda dan salah satu kemungkinan adalah kita. Saatnya kita masuk ke point yang terakhir, yaitu benih terakhir yang nyasarnya kepada orang yang seperti apa ? Dan tandanya apa ? Mungkinkah anda adalah orangnya ?
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” Lukas 8:15
“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang 100x, ada yang 60x, ada yang 30x lipat.” Matius 13:23
“Dan akhirnya yang di taburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang 30x, ada yang 60x, dan ada yang 100x lipat.” Markus 4:20
Saya sengaja memberikan beberapa versi dari 3 kitab yang berbeda, kecuali Yohanes. Karena memang Yohanes tidak mengutip perikop ini.


Type karakter dari benih yang ke-4 ini adalah orang yang mungkin anda mengira bahwa dia pastilah orang yang hebat dan sudah lama melanglang buana ama Tuhan. Oh belum tentu !
Type ini tidak ditentukan oleh umur atau waktu seberapa lama anda kenal ama Tuhan.
Kedewasaan kekristenan tidak bisa di ukur oleh lamanya waktu anda jadi Kristen. Tetapi di ukur seberapa besar penyerahan dirimu kepada Tuhan. Semakin besar penyerahan diri ke Tuhan, semakin dewasa kita didalam kekristenan. Ada orang Kristen yang sudah beberapa puluh tahun kenal ama Tuhan, tetapi masih tidak mengerti Firman Tuhan. Mungkin dia tahu dan hafal firman Tuhan, hanya tindakannya masih dengan cara dan pola pikirnya sendiri. Kalau ada apa-apa, ia akan menggunakan caranya sendiri. Ia tidak lagi berdoa, bahkan menyalakan Tuhan, kok Tuhan tidak menolong dia. Ia persis dengan type karakter yang kedua.
Ada orang Kristen yang baru bertobat. Ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia rajin bersekutu dengan Tuhan dan rajin menggali Firman Tuhan. Saat menghadapi badai, ia tetap kuat dan bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan. Mengapa ? Karena ia tahu apa yang Tuhan janjikan dan ia tetap memegang setiap Firman yang ia pelajari. Dengan iman ia percaya bahwa dia tidak sendirian. Esensinya disini adalah HATI.


Mari kembali saya singgung sedikit Firman yang sudah pernah kita bahas sebelumnya.
Yakobus 1:21 “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut Firman yang tertanam didalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”




Ada satu kata yang mungkin agak membingungkan disini, yaitu terimalah Firman yang tertanam didalam hatimu.  Ini berarti Firman itu sudah ada di dalam hati kita masing-masing. Tetapi mengapa Yakobus menyatakan untuk terima firman itu, padahal Firman itu sudah ada didalam hati kita ???
Mungkin sangat membingungkan bagi anda.
Tetapi jika anda merenungkan kembali benih-benih yang sebelumnya, maka anda pasti akan mengerti................
... Tik tok...tik tok...tik tok... sudah mengerti ?


Benih pertama kita belajar benihnya itu seolah-olah terbuang begitu saja. Benih itu meleset dari sasaran yang tepat.
Benih kedua hatinya penuh dengan batu-batu, sehingga benih itu tidak bisa bertumbuh dengan baik.
Dan benih yang ketiga hatinya memiliki benih-benih yang lain, sehingga benih Firman dan benih tanaman liar ikut bertumbuh.


Pertanyaan saya : Apakah ketiga benih itu ada didalam hati mereka ?   Jawabannya IYA !
 Lalu mengapa tidak bisa bertumbuh dengan baik ? Jawabannya adalah di ayat Yakobus tadi bahwa mereka tidak membuang segala sesuatu yang kotor dan kejahatan didalam hati mereka. Hatinya masih penuh dengan tumbuh2an yang lain atau belum di bersihkan.


Benih itu tidak akan bisa bertumbuh dengan baik selama hatinya belum di bereskan.
Seorang petani sebelum menaburkan benihnya ke ladang. Petani tersebut akan bekerja keras untuk membersihkan ladangnya dan menyuburkan tanahnya. Setelah ladangnya sudah bersih, barulah petani itu menaburkan benih tersebut ke ladang yang sudah dibersihkan.
Jadi inti masalah disini adalah HATI. Hati yang bersih dan benar saat menerima Firman. Firman itu akan bertumbuh dengan baik. Sangat berbeda di bandingkan hati yang masih tidak benar. Saat menerima Firman. Dalam hatinya akan terjadi kontradiksi, perlawanan karena tidak percaya, merasa lebih tahu karena sombong. Bahkan ironisnya lagi, saat dia menerima firman itu, ia berusaha mencocokkan firman itu sesuai dengan kondisi hatinya/kehidupannya.
Hati sangat perlu untuk di bersihkan terlebih dahulu sebelum menerima benih Firman. Akui segala dosa kita dihadapan Bapa dan ampunilah orang yang telah bersalah kepada kita. Rendahkan hati kita di hadapan Tuhan dan akuilah bahwa Dia yang berfirman dan baru benih firman itu akan jatuh di tanah yang baik.




Bagaimana untuk menanam benih firman kedalam hati yang baik ?
Tindakan kita yang pertama adalah :
1. AMIN !   Atau dengan kata lain agree, confirm. Saat anda mendengar Firman Tuhan yang merupakan janji-janji Tuhan, aminkanlah.
Amin atau agree, seperti anda menandatangani suatu surat perjanjian, atau anda sign up sesuatu di website, anda akan di suruh untuk mengikuti peraturan2 yang ada dan diminta untuk klik agree atau setuju untuk mengikuti standard prosedurnya.
Mari saya bawa anda ke satu ayat  :
Amos 3:3 “
Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji ?”
Bagi anda yang sudah menikah pastilah mengerti dengan ayat seperti ini.
Sebelum mereka menikah, tentulah sang pria mengajak sang wanita untuk menikah, membina keluarga bahagia selamanya. Membuat kontrak forever together agreement.
Setelah si wanita setuju, maka mereka menikah dan menandatangani surat dan ucap janji dan setelah itu mereka berjalan bersama sesuai dengan janji yang sudah mereka ikrarkan.


Lalu apa hubungannya point ini dengan ayat yang kita bahas saat ini ?
Mari kita baca kembali point ayat diatas :
-  Setelah mendengarkan firman dan mengerti
-  Setelah mendengarkan firman dan menyimpannya dalam hati
-  Setelah mendengarkan firman dan menyambut firman itu.




Mengapa point ini saya katakan Amin atau agreement atau suatu perjanjian ?
Kerena ia mengerti apa yang firman katakan, ia menyambut dan ia menyimpan. Atau dengan kata lain, saat mendengarkan Firman dan ia konfirmasi atau menyambut firman itu.
Atau saya kasih contoh lain.
Anda saat ini ada didalam rumah. Kemudian bell rumah anda bunyi. Apa yang anda lakukan ?
Anda mengerti kalo bell berbunyi berarti ada orang dan konfirmasi bahwa ada tamu datang dan anda jalan ke pintu untuk membukakannya kemudian menyambut tamu itu untuk masuk kedalam rumah anda.  As simple as that.


Saudara-saudara, point di sini yaitu AMIN dari firman yang anda terima adalah janji-janji Tuhan.
Saat anda mendengar janji-janji Tuhan dan anda terima dengan konfirmasi Amin, berarti anda yakin dan anda terima itu sebagai suatu janji ikatan kita dengan Tuhan.


Setelah kita menerima janji-janji yang Tuhan berikan ke kita. Lalu apa yang harus kita lakukan ?
Di point yang ke-2 ini adalah Ketekunan.
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” Lukas 8:15


But that on the good ground are they, which in an honest and good heart, having heard the word, keep it, and bring forth fruit with patience. [ Versi King James ]


Benih yang ke-4 tidak berbeda jauh dengan 3 benih yang sebelumnya kita bahas kemarin.
Kita juga akan mengalami tantangan demi tantangan dan rintangan demi rintangan.
Namun yang menjadi satu perbedaan disini adalah ketekunan dalam menghidupi janji-janji yang sudah Tuhan berikan hingga menghasilkan buah.
Mari kita tour sebentar ke satu ayat yang menarik :
Yakobus 1:2-4 “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”




Jadi saudara-saudara, bagaimanapun juga kita hidup di dunia ini pasti akan menghadapi berbagai macam masalah demi masalah.
Namun, kita tetap percaya kepada janji-janjiNya bahwa Ia akan membawa kita melewati semuanya ini hingga sampai tujuan.  Contohnya : Ketika Tuhan berkata kepada paulus, “Jangan takut, Aku akan membawa engkau sampai ke Roma untuk bertemu dengan kaisar.”
Walau ada badai dan kapalnya hampir tenggelam, namun paulus tetap percaya kalau ia pasti akan sampai ke roma. Saat Paulus ada di Malta, ia sedang memungut ranting2 untuk meletakkannya di atas api. Kemudian keluarlah seekor ular beludak dan menggitit Paulus. Semua orang mengira paulus akan mati dalam waktu yang singkat. Tetapi Paulus tetap memegang janji Tuhan bahwa ia akan sampai ke Roma. Paulus yakin ia tidak akan mati. Ya..benar, paulus tidak mati dan orang2 menjadi heran.
Tuhan Yesus berkata kepada murid2Nya “Marilah kita bertolak keseberang!”
Kemudian di tengah perjalanan, mereka menghadapi badai yang sangat kencang sehingga hampir tenggelam, lalu mereka membangunkan Tuhan Yesus. Lalu Tuhan Yesus menghardir angin badai untuk tenang dan berkata kepada murid2Nya “Mengapa kamu begitu takut ? Mengapa kamu tidak percaya ?
Bukankah Tuhan Yesus sudah berkata, mari kita bertolak keseberang ?
Jika Tuhan sudah berbicara, Ia akan tepati dan Ia akan membawa kita sampai ketujuan.
Walaupun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya. GadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku. Sebab pemazmur yakin kalau Tuhan akan membawanya keluar dari lembah masalah tersebut.


Jadi ketekunan atau kesabaran dalam bahasa inggisnya adalah sabar dalam menunggu janji Tuhan atau terus bertekun mengikuti janji Tuhan walau rintangan apapun yang menghalang.
Ketekunan itu akan menghasilkan buah yang matang. Buah yang manis bagi Tuhan.
Sabar dan tekun hingga menghasilkan buah tentulah dilibatkan dengan Iman. Iman melihatkan pengharapan. Pengharapan melibatkan kasih.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.  Dengan tekun dan sabar (tidak diam diri) sambil menaruh pengharapan kepada Tuhan sepenuhnya dan di iringi oleh kasih. Kasih itu tidak cemburu, kasih itu sabar, murah hati, tidak sombong dan lain-lain (1 kor 13:4-7)
Kalau pengharapan tanpa kasih, ia akan jadi irihati melihat keberhasilan orang lain. Ia menjadi tidak sabar menunggu janji Tuhan dan mau bertindak sendiri. Dan masih banyak lagi yang bisa kita lihat jika pengharapan tanpa kasih akibatnya seperti apa.
Masih ingat dengan 2 timotius 2:6 yang pernah kita bahas di cell group beberapa waktu yang lalu ?
Petani menabur benih dan dengan sabar dan tekun ia mengurusi benih tersebut. Ada lalang yang tumbuh ia cabut. Ada tanaman liar ia cabut. Saat musim kemarau ia dengan rajin dan tidak lelahnya menyirami air setiap hari. Saat musim hujan atau badai, ia menutupi benih (mungkin sudah bertumbuh tapi kecil) benih itu supaya tidak di hancurkan oleh angin badai.
Petani dengan rajin mengurusi benih itu hingga tumbuh dengan sehat dan menghasilkan buahnya.
Petani ini sabar, tekun dan bekerja keras memelihara benih itu hingga tumbuh menghasilkan buah.
Bayangkan jika petani itu tidak sabar ? Atau membandingkan ladangnya dengan ladang orang lain ?
“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, janganlah lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!” 2 Taw 15:7

Nah, sekarang mari kita berbicara mengenai buah.
Tahukah saudara bahwa hidup kita ini seperti pokok anggur atau pohon ara yang tujuannya adalah buah ?
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.” Yohanes 15:16


“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” Matius 3:8
Masih banyak lagi ayat-ayat yang menyatakan buah. Tuhan Yesus juga memberikan perumpamaan mengenai kebun anggur. Yang di cari pemiliknya adalah buahnya. Jika tidak berbuah, ia akan ditebang dan di buag kedalam lautan api.
Sebelumnya saya sangat bingung dengan kata buah. Saya terus berpikir apa arti buah yang dikatakan di alkitab ?
Apakah itu buah Roh atau jiwa-jiwa yang kita bawa untuk Tuhan atau menjadi berkat bagi orang lain?
Benih Firman itu kalau berbuah tentulah buah firman. Dalam arti kata benih Firman jika bertumbuh dengan baik dan akan berbuah. Apa yang Tuhan taruh di dalam hati kita, jika kita jalankan dengan iman. Firman itu akan berhasil. Apa yang Ia janjikan kepada kita, jika kita tekun dan sabar maka suatu saat janji itu akan muncul seperti fajar di pagi hari. Ia akan berbuah, sehingga orang lain bisa memetik buah lewat kehidupan kita.
Firman itu sanggup mengubahkan paradigma hidup kita. Firman itu sanggup mengubahkan cara hidup kita. Firman itu sanggup mengajar kita cara berjalan dalam kehidupan kita. Bahkan Firman itu memberikan kita pengertian yang luar biasa. Yang bisa membuat kita lebih berakal budi dari pada guru kita dan lebih mengerti dari pada orang-orang yang berpengalaman dalam kehidupan ini. (Maz 119:99)
Jadi buah itu bagi saya adalah dimana Firman itu tertanam dan kita lakukan dan jika bertumbuh, firman itu akan menghasilkan buah yang luar biasa. Yaitu termasuk buah Roh  (kasih, sukacita, damai sejahtera..) semakin bertumbuh, kedagingan makin lama makin hilang. Oleh karena buah Roh semakin berkembang, kita akan menjadi berkat bagi orang lain dan memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan.
(Orang-orang memetik buah-buah lewat kehidupan kita)


Lalu ada firman yang berkata ada buah yang asam (Yesaya 5:2)
Tuhan menantikan/mengharapkan buah dari Israel, tetapi hasilnya adalah buah yang asam.
Bagaimana bisa terjadi buah itu asam?   Apa itu artinya ?
(baca) Matius 7:15-23
Tuhan Yesus mengingatkan akan nabi-nabi palsu. Bagaimana caranya kita bisa mengetahui dia adalah nabi palsu ? Dari buahnya kita mengenal dia, kata Tuhan Yesus.
Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Dapatkah orang memetik buah dari semak duri atau rumput duri ?
Perlu di ingat bahwa semak duri ini berbeda dengan semak duri yang ada di benih ke-3.
Semak duri dari benih yang ke-3 itu tumbuh dari dalam hati orang tersebut.
Sedangkan semak duri yang ada di matius 7 ini adalah semak duri yang tumbuh karena di tanam oleh dia sendiri. Sehingga Tuhan tidak bisa menikmati buah dari orang ini. Buahnya asam, mungkin karena bercampur dengan tanaman yang lain di pot yang sama.
Bagaimana orang ini tetap bisa berbuah ? Oh iya, dia tetap memenangkan jiwa dan kalo dilihat karakternya kelihatannya baik. Banyak orang tidak tahu sebab dari kotbahnya ya bagus banget dan kelihatannya baik kok orangnya. Lalu kok bisa buahnya asam ?  Sekali lagi masalahnya adalah Hati !
Hati yang tidak benar, saat menangkap firman di cocokkan dengan pola atau prinsip hidupnya atau pengalamannya.
Firman Tuhan berkata dari buahnya kamu MENGENAL mereka.
Bukan setiap orang langsung bisa mengenal dia adalah nabi palsu. Hanya orang-orang yang banyak mendalami alkitab dan dekat dengan Tuhan yang mengenal dia bahwa ajarannya tidak benar.
Bagaimana bisa tahu ? Ya tentu saja dari ajarannya yang tidak sesuai dengan alkitab dan juga kepekaan dalam roh.
Ibrani 5:13-14 menjelaskan akan bayi rohani dan dewasa rohani. Bayi rohani tidak akan tahu mana yang ajaran sehat atau ajaran tidak sehat. Bayi rohani ketemu apa saja dimakan ama dia. Hanya dewasa rohani yang tahu itu adalah makanan sehat atau bukan. Bedanya adalah bahwa dewasa rohani memiliki panca indra yang tajam yang dapat membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Hal panca indra tidak bisa saya terangkan disini, karena akan menjadi sangat panjang artikel ini. Yang pasti anda renungkan sendiri panca indra itu apa aja dan fungsinya apa. Contoh kecil adalah perasa (lidah) saat mau makan, perasa ini tahu makanan ini enak atau tidak. Panas atau tidak.
Saat mau makan makanan rohani, lidah ini langsung tahu makanan rohani ini baik atau jahat. Sesuai dengan selera atau tidak.
Jadi saudara-saudara, hasilkanlah buah yang manis bagi Tuhan.
Caranya : Milikilah persekutuan yang indah dengan Tuhan dan ikutilah kehendakNya sesuai dengan Firman Tuhan. Jangan ikuti pola pikir atau prinsip atau pengalaman kita sendiri. Ini sangat berbahaya, karena anda akan mencampuri firman Tuhan kedalam prinsipmu sendiri. Hasilnya adalah anda akan mengajarkan firman yang menyesatkan orang lain.
Bagaimana caranya agar benih ini bisa bertumbuh dengan baik :


1. Di dalam penggembalaan (1 korintus 3:6)
Paulus berkara aku menanam (benih) dan apolos menyiram.
Kedua tindakan ini adalah diberikan dari hamba Tuhan (gembala).
Pendeta menyebarkan Firman Tuhan dan menyiram dengan bimbingan yang baik.
Lewat hamba Tuhan, kita ini di perhatikan dan dijagai agar bisa bertumbuh dengan baik.
1 Tes 5:12 “Kami meminta kepadamu, saudara2, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu.”


2.  Di dalam Tuhan Yesus
Saudara, kita ini bisa bertumbuh bukan karena kita ini pintar atau cakap atau hebat.
Kita bisa tetap kokoh berdiri hingga saat ini bukan karena kita ini kuat menghadapi badai masalah dalam kehidupan ini. Semuanya karena Tuhanlah yang membuat kita untuk kuat berdiri.
Yohanes 15:4
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”
Jalinlah satu hubungan yang akrab dengan Tuhan. Andalkan Dia senantiasa di dalam segala aspek kehidupan kita.
Mazmur 37:5 “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, maka Ia akan bertindak.


Saya rasa cukup sekian renungan yang panjang ini. Semoga bisa menjadi berkat bagi anda.
Renungkanlah, di posisi manakan anda saat ini ? Usahakanlah untuk bisa meningkat ke karakter yang ke-4. Benih yang baik.
God Bless You !


THE END



******************************************************************************


1 comment: